Baca Juga: Sepenggal Peninggalan Sejarah Kejayaan Imigran Tionghoa di Tjong A Fie Mansion, Medan
Sejarah Rumah Marga TjhiaÂ
Chia menjadi sosok yang penting untuk masyarakat maupun pemerintah koloni Belanda setelah kesuksesannya dalam membangun perekonomian dan kehidupan sosial di Singkawang dari kerja kerasnya. Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Koloni Belanda memberikan sebuah tanah hibah untuk Chia sebesar 5.000 meter persegi. Â
Kawasan milik Chia ini berhubungan langsung dengan Sungai Singkawang yang dulunya digunakan sebagai jalur perdagangan menuju Malaysia dan Singapura.
Rumah Marga Tjhia sekarang
Rumah Marga Tjhia ditetapkan sebagai cagar budaya Kota Singkawang oleh pemerintah sebagai usaha melestarikan dan melindungi kawasan yang dibangun oleh Chia Siu Si.Â
Tjhia sendiri merupakan marga Chia Siu Si, yaitu Chia, menurut penulisan bahasa Indonesia tempo dulu. Sekarang, siapapun dapat mengunjungi secara gratis dan menikmati Rumah Marga Tjhia dengan arsitektur gaya campuran dibangun dengan kayu ulin yang indah dan kaya akan sejarah.
Dua dari tiga bangunan di kawasan ini adalah rumah yang hingga sekarang masih ditinggal oleh keturunan keempat hingga ketujuh keluarga Chia Siu Si. Ketika mengunjungi rumah ini, Anda dapat melihat keluarga Chia hidup dengan tenang tidak terganggu dari perhatian pengunjung yang penasaran.
Museum Hidup
Menurut penulis, ini merupakan fakta yang menarik mengenai Rumah Marga Tjhia. Cagar budaya ini bukan sebagai sebuah "rumah pertunjukkan" di mana pengunjung hanya disajikan peninggalan sejarah, melainkan Rumah Marga Tjhia merupakan sebuah museum hidup.Â
Pengunjung dapat merasakan pengalaman yang otentik di mana sambil menikmati arsitektur yang menakjubkan, juga dapat berbincang dan melihat keturunan Chia Siu Si dalam kehidupan sehari-harinya tanpa menganggu privasi. Â