Pada malam Rebo Wekasan inilah Jeng Asti bermimpi bertemu dengan seorang guru gaib bernama Nyi Ageng Roro Ayu Sekar.
Dalam mimpi, beliau seolah sedang berjalan di tengah hutan yang sepi dan belum pernah terjamah manusia. Di sana, beliau melihat cahaya yang sangat terang. Meski begitu, cahaya itu tidak menyilaukan.
Justru sangat MENENANGKAN DAN MEMANCARKAN aroma wewangian khas yang tidak bisa beliau lupakan sampai hari ini.
Jeng Asti terus mengikuti kemana cahaya itu pergi. Hingga akhirnya, cahaya itu masuk ke dalam sebuah gubuk. Jeng Asti berhenti di ambang pintu gubuk, kemudian keluarlah sosok wanita tua yang anggun dengan kebayanya yang serba putih.
Masuklah anakku, tidak perlu takut. Aku ini Nyi Ageng Roro Ayu Sekar, leluhurmu.
Kata wanita tua tersebut.
Wanita tua itu menggandeng Jeng Asti masuk ke dalam gubuk dan memintanya berbaring di atas kasur yang terbuat dari bambu. Tanpa banyak bertanya, Jeng Asti pun menurutinya.
Nyi Ageng Roro Ayu Sekar menghentakkan tongkat kayunya sebanyak tiga kali, sambil membacakan wirid kemudian mengusapkan tangannya yang berbau wangi ke wajah sampai keujung kaki Jeng Asti. Seakan akan sedang mengalirkan energi tertentu.
Dan pada saat telapak tangan Nyi Ageng Roro Ayu Sekar tepat berada diatas dada Jeng Asti, Ia merasakan tidak hanya getaran energi yang masuk. Tapi ada cahaya yang masuk dan cahaya tersebut langsung menyebar keseluruh tubuh.
Tidak berselang lama, Jeng Asti pun terbangun dari mimpinya. Dan anehnya mimpi tersebut justru membuat tubuh Jeng Asti terasa SEGAR, SEHAT DAN BUGAR saat Ia terbangun.
Mimpi tersebut pun tidak hanya datang sekali, melainkan dalam 7 hari mimpi tersebut datang 7 kali berturut turut dengan kejadian yang sama. Dan barulah pada hari ke 8 sampai ke 10, Ia tidak bermimpi hal yang sama, akan tetapi Ia justru didatangi oleh 7 orang yang salah satunya adalah Nyi Ageng Roro Ayu Sekar.
Pada saat itu, Ia tidak hanya dialiri energi seperti mimpi mimpi sebelumnya. Akan tetapi Ia juga digembleng dengan beragam keilmuan yang sebelumnya belum pernah Ia pelajari, bahkan belum pernah Ia dengar.