Mohon tunggu...
Bude Binda
Bude Binda Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Langkah kecil kita mengubah dunia. Berpuisi di Http://jendelakatatiti.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bersyukurlah Maka Anda Sehat

7 Januari 2013   11:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:24 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Bude Binda

Hasil penelitian psikolog Universitas California  Amerika Serikat  Robert Emmons menyebutkan emosi positif termasuk bersyukur dapat membuat hidup lebih sejahtera, tidur lebih nyenyak, lebih optimis,  serta lebih mudah bersosialisasi.

Secara fisik bersyukur dapat meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan emosi positif, lebih mudah memaafkan,  dan tak pernah merasa kesepian.

Beberapa cara menjaga rasa syukur:

- bersikap cermat

- tidak terburu-buru

- merasakan apa yang terjadi sehari-hari

- membantu orang lain,

- mengucapkan terima kasih

- bersosialisasi dengan orang-orang yang dicintai

- memperhatikan hal-hal yang kita miliki.

Hasil penelitian Robert Emmons dan Michael McCullough dimuat dalam Jurnal  "Journal of Personality and Social Psychology".  Saya mengutip dari Kompas  Kamis 3 Januari 2012 halaman 13 rubrik Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Jika dengan bersyukur dan bersikap positif kita mendapat keuntungan baik jasmani, rohani, mau pun sosial maka segeralah kita bersyukur. Bersikap positif, berpikir positif, berucap/berkata positif dan bertindak positif. Apa bedanya bersikap dan bertindak? Hampir sama hanya bersikap termasuk bagaimana kita menanggapi ucapan ataupun tindakan orang lain. Alih-alih berpikir negatif dan penuh curiga, lebih baik kita ganti kecurigaan itu dengan prasangka baik.

Mari kita coba, toh untuk bersyukur dan bersikap positif tidak keluar biaya mahal. Bahkan lebih mahal dengan bersikap negatif dan tidak bersyukur terhadap nikmat Tuhan. Segala yang kita alami dianggap sebagai kesialan atau mala petaka, bersungut-sungut, sumpah serapah, tidak berterima kasih kepada orang lain, maka tunggulah penyakit akan menghinggapi. Baik penyakit fisik maupun psikhis.    Terkena penyakit artinya obatnya mahal. Belum lagi ongkos waktu dan pikiran yang tersita.

Sebagai orang Jawa, sejak kecil saya terbiasa memandang segala sesuatu dengan paradigma "untung". Kalau mengalami kecelakaan "Untung masih hidup, untung hanya tangannya yang patah". Kecopetan "Untung hanya dompetnya yang dicopet, tas dan isinya masih utuh". Bahkan ada saudara yang  meninggal, "Syukurlah Allah memanggil, jika tidak hidupnya akan berat karena otak sebelah kirinya rusak". Sederet keuntungan selalu terucap bahkan dalam musibah paling menyedihkan sekalipun.

Ternyata ajaran dan kebiasaan dari lingkungan sekitar saya mau pun orang tua saya ini masih relevan. Sesuai pula dengan ilmu psikologi seperti hasil penelitian di atas.

Yuk, berlatih untuk bersikap positif dan bersyukur dalam segala situasi. Maka tubuh dan jiwa kita akan sehat. Semoga.

Sumber:  Kompas  Kamis 3 Januari 2013 halaman 13

Bude Binda

Banjarnegara, Senin 7 Januari 2013

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun