Mohon tunggu...
Jenda Munthe
Jenda Munthe Mohon Tunggu... -

Seorang jurnalis di salah satu media komunitas di Jakarta. Pernah menjalankan media dengan lingkup pemasaran di Jakarta sewaktu masih kuliah. Harus diakui bahwa menulis Fiksi terkadang lebih membuat saya larut dalam tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat dari Umar untuk Icha

8 April 2011   03:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:01 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melewati setiap detik dengan teriakan mendalam di dalam hatiku

Dengan nanah yang mengalir deras dari tubuhku yang penuh lubang

Ah mana ada kau peduli itu

Merekapun begitu

Karena mereka pasti hanya akan tertawa dan mencibir aku

Kalaupun ada, paling tidak mereka hanya mengiba

Itulah yang membuat luka ini semakin menggila

Aku tak bisa meluapkan setiap bagian apa yang ku rasa

Aku hanya bisa menahan semuanya

Karena bagaimana mungkin aku mengadukan hal ini kepada siapa

Aku hanya menanggung semua dengan semampu aku bisa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun