Mohon tunggu...
Jemmy Fassandi
Jemmy Fassandi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Universitas Islam 45 Bekasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Terus-lah membaca Buku karena ketika kita membaca 1 buku banyak ribuan pengetahuan yang kita belum kita ketahui sebelumnya, Selamat Datang dan Selamat Membaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dasar Serta Tujuan Pendidikan dalam Hadits

15 Juli 2020   16:58 Diperbarui: 2 Juni 2021   20:09 2093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semuanya, tak lupa juga selalu bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat wal'afiat serta Taufik dan Hidayahnya kepada kita semuanya...

Dasar Pendidikan dalam Hadits

Dasar adalah landasan tempat berpijak atau tegaknya sesuatu agar dapat berdiri dengan kokoh. Dasar berguna sebagai tempat berpijak, akar kekuatan, sesuatu yang fundamental dalam menentukan warna dan karakteristik isi pendidikan. 

Dasar berguna agar pendidikan yang dijalankan tetap kokoh di tengah kemajuan teknologi, sains, informasi, tidak seperti air di atas daun talas, muda terombang ambing. 

Baca juga : Konsep Dasar Pendidikan Islam

Dasar diformulasikan berdasarakan pola pandangan hidup, bersifat filosofis sehingga membutuhkan jasa filsafat pendidikan. Jadi, dasar itu dibutuhkan sebagai falasafah hidup kapan dan dimana pun, bercorak komprehensif, filosofis, dan rasional sebagai landasan berpikir.

Abdul Fatah Jalal membagi dasar pendidikan Islam kepada dua sumber:

  • Sumber Ilahiyat, yaitu al-Qur'an dan Hadits (Sunnah) Rasulullah dan alam semesta sebagai ayat kauniyyat yang perlu ditafsirkan kembali;
  • Sumber Insaniyat, yaitu proses ijtihad manusia.

Bagi Sa'id Isma'il, sebagaimana dikutip Hasan Langgung, ada enam dasar pendidikan Islam, Yaitu:

  • Al-Qur'an
  • Sunnah Rasulullah
  • Qaul al-shahabat
  • Nasalih al-mursalat
  • 'urf
  • Hasil pemikiran atau ijtihad intelektual Muslim.

Pada era Rasul, paling tidak ada lima sumber utama yang dijadikan sebagai dasar pendidikan. Yaitu al-Qur'an, Hadits, dan ijtihad, perkataan sahabat dan al-'adat. Kedudukan al-Qur'an dan Hadits merupakan dasar pokok pendidikan, sementara ijtihad. 

Baca juga : Hakikat Hidup dasar Pendidikan Islam dan Tujuan Hidup dan Tujuan Pendidikan

Perkataan sahabat, dan adat kebiasaan masyarakat, merupakan jawabannya dalam al-Qur'an dan Hadits. Azra, menyebutkan, bahwa ketika Rasulullah SAW di mekkah, misi utama beliau adalah membangun fundamental bagi pembentukan nucleus masyarakat histori yang viable untuk menjawab tantangan zaman.

Al-Qur'an sebagai dasar pendidikan pada era Rasulullah SAW sudah dijelaskan bahwa al-Qur'an diturunkan supaya tidak ada hujjah bagi orang-orang kafir, sebagai bukti bahwa informasi tentang Zat Allah SWT dan segala hukumnya sudah dijelaskan dalam al-Qur'an, yang dibawa oleh Rasulullah SAW.

Sementara Hadits, atau pun Sunnah Nabi SAW sebagai hujjah, dapat ditemukan dalam ayat al-Qur'an yang menyebutkan tentang keteladanan Rasulullah SAW, dalam surat Al-Ahzab, ayat 21. Al-Marhagi, menjelaskan kata uswat hasanat yang terdapat dalam surat Al-Ahzab ayat 21 sebagai "al-mutsul al-'aliyat, wa al-qudwat al-hasanat matsilat amamakum lau syi'tum, fatahtadzuna al-rasul ti a'malihi, wa tasiruna 'ala mahjihi lau kuntum tabataghuna tsaawab Allah." 

Maksudnya, Muhammad SAW merupakan contoh yang paling tinggi, dan teladan yang baik, yang harus diteladani. Meneladani semua amalannya, tentunya hal ini dilakukan terutama bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan percaya kepada akhirat.

Al-Qurthubi, menjelaskan bahwa kata uswat, disebut juga dengan al-qudwat. Al-uswat ma yata'assa bih, aiy yuta'azza bih. Fayaqatada bihi fi jami'i afalihi wayata'azza fi jami'i ahwalihi Artinya, uswah adalah sesuatu yang diteladani. Artinya, meneladani semua perbuatannya, dan menjadikannya sebagai hiburan dalam semua kondisi.

Baca juga : Al Qur'an Dasar Pendidikan Karakter

Tujuan Pendidikan dalam Hadits

Tujuan pendidikan mempunyai tiga fungsi, yang sifatnya normatif, yaitu tujuan penentu haluan proses pendidikan, tujuan perangsang proses pendidikan, dan tujuan adalah nilai dan sebagai kriteria dalam menilai proses pendidikan. 

Tujuan adalah sesuatu yang diingini, bila tercapai terasa bahagia. Ia diformulasikan dari nilai-nilai folosofis yang kerangka dasarnya termuat dalam filsafat pendidikan Islam. Karenanya, identik dengan tujuan Islam. 

Tujuan juga berfungsi sebagai titik akhir usaha, mengarahkan usaha, titik tolak untuk tujuan berikutnya. Tujuan juga sebagai penentu corak sosial yang akan dihasilkan. Jadi, tujuan merupakan titik akhir dari suatu usaha, dan titik star bagi kegiatan berikutnya, sebagai arah agar tidak plin-plan.

Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah agar orang yang dididik, menjadai hamba Allah yang saleh, sebagai pemimpin yang bertanggung jawab, manusia sempurna, memperoleh keselamatan dunia dan akhirat. 

Pendidikan Islam bertujuan agar peserta didik mampu bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dengan baik, sehat jasmani dan rohani, memiliki keceradasan yang komprehansif, cerdas intelektual, emosional, moral, spiritual. Cerdas secara matematis, kinestetis, linguistis, teoritis, aplikatif. Beriman, bertakwa, tawakkal, mulia dan sejumlah sifat-sifat mulia lainnya.

Dengan demikian, tujuan pendidikan Islam itu luas, seluas kesempurnaan yang diketahui manusia dengan batas-batas kemanusiaan. Termasuk juga berakhlak dengan akhlak Allah SWT, dengan meneladani al-Asma al-Husna-Nya. Jadi, tujuan pendidikan Islam, terluas, terdalam, terkomprehensif. Tinggal lagi yang perlu dicapai, termasuk aplikasi teori-teori dan nilai-nilai pendidikan.

Pendidikan Islam pada era Rasulullah SAW, juga mencakup hal-hal yang disebut di atas. Akan tetapi pendalaman, penekanannya tentu tidak sesuai dengan zaman kekinian. Tujuan-tujuan tersebut di antaranya dapat diungkapkan sebagai berikut:

  • Hasanat di Dunia dan di Akhirat
  • Hasanat maksudnya adalah meraih kebahagiaan, kebaikan, kesejahteraan, kedamaian, keberhasilan.
  • 'Ubudiyyat Kepada Allah
  • Maksud 'ubudiyyat di sini adalah penghambaan diri kepada Allah SWT. Karena mausia itu adalah ciptaan Allah sudah sewajarnya berhina diri di hadapan Allah. Asal kata dari i'ubudiyyat sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya berasal dari tiga huruf, yaitu al-'aiyn, al-ba', dan al-dal. Artinya adalah layin (lemah), dan dzillu (hina).
  • Pemimpin yang Bertanggung Jawab
  • Istilah pemimpin dalam sejarah politik Islam, dikenal dengan tiga istilah popular, yaitu al-amir, al-kalifat dan al-imam. Dalam Hadits terdapat satu lagi Hadits popular yang menyebut ra'in sebagai pemimpin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun