Mohon tunggu...
jefry Daik
jefry Daik Mohon Tunggu... Guru - seorang laki - laki kelahiran tahun 1987

pernah menjadi guru pernah menjadi penjual kue pernah menjadi penjual tahu pernah menjadi penjual Nasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ngidam

28 September 2020   08:55 Diperbarui: 28 September 2020   09:09 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa? Justru kebun tetangga terlihat lebih hebat? Lebih menarik? Membuat diri ingin memetik?

Ah...ada asam jawa dibelakang rumah. Itupun pada tanah kosong entah milik siapa.

Lalu...lamunanku tersibak.

Seorang pria muda muncul dari kamar dan berdiri memelukku dengan romantisnya. 

Dia hanya menggunakan selembar handuk. Dadanya yang bidang sedikit berbulu sungguh mempesona.

Dengan cuek aku berusaha menahan hati untuk menggodanya.

Sebelum digoda saja ia sudah klepek -- klepek padaku. 

Tapi bibirku yang nakal telah tersenyum licik.

Lantas dia melingkarkan pelukannya ke pinggangku sedikit keras. 

Kutambatkan jemariku ke lengan kokohnya,

Leher jenjangnya yang mulus menikung turun lalu mencumbuku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun