Rasulullah Saw. bersabda, "Sungguh Allah telah memberi aku tiga perkara yang tidak diberikan kepada salah seorang pun sebelum aku, yakni: shalat dalam shaf-shaf (shalat berjamaah); ucapan salam yang merupakan ucapan salam penduduk surga (yakni: assalmu'alaykum, red.); dan ucapan 'mn'..." (Al-Baihaqi, Syu'ab al-mn, 6/482). Sudah seharusnya sebagai muslim bangga menggunakan salamnya sendiri tanpa menambahkan dengan salam dari agama lain.
Â
Sudah seharusnya pula muslim bangga dengan agamanya, satu-satunya yang diridai Allah SWT. Kaum muslim bahkan diperkenankan menggunakan salam para penghuni surga, sementara kafir samasekali tak mendapatkan bagian apapun kecuali di neraka.
Â
Membenarkan semua agama bahkan mengganti kepercayaan yang tadinya hanya kepada Allah dan RasulNya berganti bergandeng mesra dengan penjajah adalah pluralisme yang jelas haram dalam agama. Allah SWT berfirman, "Siapa saja yang mencari agama selain Islam sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari dirinya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi". (TQS Ali Imran 3: 85).
Jika kita meyakini bahwa setiap amal akan dimintai pertanggung jawaban, maka sudah selayaknya kita berjuang mengganti sistem yang batil dengan sistem yang shahih, yaitu syariat Islam yang hanya dari Allah SWT. Wallahualam bissawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI