Mohon tunggu...
Rut Sri Wahyuningsih
Rut Sri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Editor. Redpel Lensamedianews. Admin Fanpage Muslimahtimes

Belajar sepanjang hayat. Kesempurnaan hanya milik Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Perlindungan Hilang, Ke Mana Hati Bertolak?

30 Maret 2024   19:49 Diperbarui: 30 Maret 2024   19:53 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi adalah desain pribadi

 

Hal ini bukan datang begitu saja dan tidak hanya terjadi saat ini saja. Melainkan sudah tersistem, ditambah dengan jauhnya kaum muslim dari agamanya membuat cara pandangnya terhadap kehidupan menjadi sekuler , memisahkan agama dari kehidupan.

 

Selanjutnya  berpengaruh terhadap sikap dan pandangan setiap individu termasuk dalam hubungan keluarga, yang harusnya penuh kasih sayang dan memberi jaminan perlindungan. Samara (Sakinah, Mawadah , Warahmah) tidak terwujud dalam keluarga. Bagaimana bisa terwujud jika yang dominan adalah egois dan keinginan untuk berkuasa.

 

Jika itu terjadi pada ayah, kakek, suami atau saudara lelaki sangatlah fatal. Mereka dianugerahi keistimewaan yang tidak sama dengan keistimewaan yang diberikan Allah kepada wanita, maka kesengsaraan yang didapati.

 

Sekulerisme menciptakan sosok individualistis dan cenderung mengabaikan keberadaan Allah swt. Meskipun secara akidah mereka meyakini keberadaan Allah dan segala perbuatan akan dihisab oleh Allah swt. kelak. Namun tak berkorelasi dengan perbuatan. Sebaliknya cenderung bersikap sumbu pendek, mudah emosi dan mengambil keputusan gegabah.

 

Di sisi lain, juga menunjukkan mandulnya UU P-KDRT sudah 20 tahun disahkan. Sudahlah menyakiti dan melakukan perzinahan masih saja hukumannya penjara maksimal 15 tahun penjara, bagaimana bisa jera? Jika pertimbangannya adalah hak asasi manusia, sungguh itu adalah pendapat yang sesat, bagaimana bisa disandingkan dengan HAM jika yang mereka lakukan sebelumnya samasekali tidak manusiawi? Inilah jika hukum dan sanksi pun bukan bersumber dari Allah swt. Yang ada malah menimbulkan persoalan baru.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun