Sikap arogan ini juga menunjukkan diskriminasi berdasarkan keyakinan (baca: Â Islam). Seolah yang lebih layak dan kredibel adalah mereka yang berpenampilan terbuka, padahal hijab atau penutup aurat bagi perempuan muslimah adalah kewajiban, bentuk ketundukannya kepada Rabbnya, artinya, jika ia kepada Sang Pencipta begitu takut jika menyelisihi perintah dan larangan-Nya, apalagi dalam hal pekerjaan, jelas akan amanah dan kredibel.
Â
Lantas apalagi syarat utama seseorang untuk bekerja? Jika kemudian ditambahi dengan sesuatu yang menonjolkan kemolekan perempuan jatuhnya justru eksploitasi. Padahal banyak perempuan yang cemerlang prestasi dan karyanya sekaligus sukses menutup auratnya dengan sempurna.
Â
Islam Muliakan Perempuan
Omong kosong dengan peringatan hari ibu, atau organisasi internasional yang bersembunyi di balik hak asasi atau emansipasi wanita. Justru jargon-jargon itulah yang menjebak perempuan untuk bersaing meraih dunia fana dan meninggalkan fitrahnya sebagai ibu, pendidik generasi dan pengatur rumah tangga. Dengan keterikatan syariat itu tidak lantas mengekang kebebasaanya untuk berkontribusi di tengah masyarakat dalam bidang apapun.
Â
Yang jelas, dalam pandangan Islam, perempuan tidak wajib bekerja menafkahi keluarganya sepanjang hayat. Justru Islam memberikan kewajiban penafkahan beralih kepada wali atau suaminya, sepanjang hidupnya. Semestinya penguasa memahami hal ini dengan baik, dengan kemudian menjamin pemenuhan seluruh kebutuhan pokok rakyat bagi setiap individu rakyat.
Â
Hal yang demikian supaya fungsi penafkahan seorang kepala keluarga atau wali bisa berjalan lancar, sehingga perempuan tidak harus tergerus fungsinya karena terseret ke luar terlampau jauh dari ranah yang seharusnya. Bagi perempuan, ada beberapa persyaratan yang harus ditaati saat ia hendak keluar rumah dan beraktifitas, di antaranya firman Allah swt. Yang artinya,"Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya..." (TQS An Nur : 31).
Â