Pentingnya Nord Stream 2 bagi Eropa, terutama Jerman, menciptakan kedekatan dan ketergantungan yang dapat merugikan Amerika Serikat. Situasi ini juga berdampak negatif pada Lithuania yang sebelumnya mendapatkan keuntungan dari alur distribusi gas yang sudah beroperasi. Ketegangan ini turut menjaga harga minyak di atas $90 per barel dan gas alam di atas $4 per MMBtu.
   Dampaknya juga terasa pada harga komoditas lainnya, yang tetap tinggi. Sebagai negara produsen komoditas utama seperti CPO, nikel, dan batu bara, berbanding terbalik dengan perusahaan perusahaan raksasa negara barat, beberapa perusahaan Indonesia justru mengalami berkah dari isu kenaikan harga sumber energi dan bahan pangan secara global ini, terutama bagi emiten yang terkait dengan sektor komoditas. Salah satu contohnya adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), yang kinerjanya didukung oleh kenaikan harga nikel dunia. Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan bahwa harga nikel global masih memiliki potensi peningkatan tahun ini karena gangguan dalam rantai pasok dan tingginya permintaan.
   Dalam sebulan terakhir, saham ANTM mencatat penguatan sebesar 25,78 persen. Bahkan dalam seminggu terakhir, saham ini terus bergerak di zona positif. Pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (25/2), saham ANTM diperdagangkan di level 2.220.
   Sentimen serupa juga memberikan dorongan pada kinerja saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Dalam sebulan terakhir, saham INCO menguat sebesar 13,92 persen. Hari ini, saham INCO bahkan melonjak 5,88 persen menjadi 5.400. Sementara itu, saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga mencatat kenaikan sebesar 12,3 persen dalam sebulan terakhir. Pada hari ini, harga saham HRUM bahkan mencapai level tertinggi dalam lima tahun terakhir, yakni di posisi 12.750.
Kesimpulan :
     Perang Rusia-Ukraina adalah konflik bersenjata yang terjadi sejak Februari 2022, yang berdampak besar pada ekonomi dan energi dunia. Perang ini menyebabkan kenaikan harga minyak bumi, gas alam, pangan, dan komoditas lainnya, serta meningkatkan ketidakpastian dan volatilitas di pasar keuangan global. Perang ini juga mengancam pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 di berbagai negara, terutama di Eropa, yang bergantung pada pasokan energi dari Rusia. Selain itu, perang ini dapat menurunkan pendapatan dan nilai saham perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di Eropa Timur, serta mempersulit kebijakan moneter dan fiskal di setiap negara. IMF menyatakan perang ini sebagai ancaman serius bagi ekonomi dunia. Di sisi lain, perang ini memberikan dampak positif bagi sejumlah saham perusahaan Indonesia, terutama yang terkait dengan sektor komoditas. Beberapa contoh perusahaan yang mengalami kenaikan harga saham adalah ANTM, INCO, dan HRUM. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga komoditas global, seperti CPO, nikel, dan batu bara, yang diproduksi oleh Indonesia.
Sumber referensi :
(1)Mengapa Amerika Serikat Terlibat di Perang Rusia dan Ukraina? - Kompas.com.
(2)Dampak Perang Rusia Ukraina Terhadap Ekonomi AS Dan Eropa. - Liputan6.com
(3)4 Dampak Perang Rusia-Ukraina, dari Krisis Energi Hingga Perang Dingin. - Inews.id.
(4)Dampak Krisis Rusia-Ukraina terhadap Perekonomian Asia Tenggara. Kabar24.bisnis.com