Mohon tunggu...
Jekson
Jekson Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan

Hobi Melukis dan menggambar Kepribadian yaitu suka menghibur, tapi juga suka kesepian. Hal yang disukai adalah konten tentang berita, filsafat, motivasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

International Public Lecture Starting Green Transition in Kalimantan to Entrench Economic Dynamism, Social Progress, and Environmental Sustainability

15 Maret 2023   16:50 Diperbarui: 15 Maret 2023   16:55 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TUGAS MATA KULIAH EKONOMI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Nama                         : Jekson

Kelas/Semester     : 4

Nim                             : 213010301019

Jurusan                      : Ekonomi Pembangunan

Dosen Pengampu  : Dr. Alexandra Hukom, M.Si

KATA PENGANTAR

           

            Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atau berkat dan karunia yang diberikan-nya sehingga saya dapat menyelesaikan hasil laporan Critical Journal Report yaitu “International Public Lecture Starting Green Transition In Kalimantan To Entrench Economic Dynamism, Social Progress, And Environmental Sustainbility” yang disampaikan oleh pemateri luar biasa yaitu bapak Wing Thye Woo Professor Of Economic dengan sebaik-baiknya dan sesuai tepat waktu. Penulisan hasil laporan Critical Journal Report  ini bertujuan dan berguna untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh ibu Dr. Alexandra Hukom, M. Si selaku dosen pengampu mata kuliah ekonomi perencanaan pembangunan.

             Hasil laporan Critical Journal Report ini telah saya susun sebaik mungkin dan semaksimal mungkin, dengan guna memberikan manfaat untuk bahan pembelajaran dan wawasan serta menambah pengetahuan bagi kita semua mengenai hasil yang telah saya susun. Namun, apabila masih ada kekurangan atau kesalahan pada penulisan yang saya susun, besar harapan saya kepada ibu Dr. Alexandra Hukom, M.Si  selaku dosen pengampu dan juga kepada teman-teman semua agar dapat memberikan kritik dan saran, agar menjadi pembelajaran bagi saya dan supaya bisa lebih baik lagi untuk kedepannya. Dan apabila ada kata atau penulisan yang kurang berkenan saya memohon maaf sebesar-besarnya.

ABSTRAK

“International Public Lecture Starting Green Transition In Kalimantan To Entrench Economic Dynamism, Social Progress, And Environmental Sustainbility” jika diartikan “Kuliah Umum Internasional memulai transisi hijau dikalimantan untuk mengakar dinamisme ekonomi, kemajuan sosial, dan kelestarian lingkungan” yaitu adalah merupakan suatu kegiatan kerja sama langsung yang ada di Palangka Raya sekarang yang mana antara UPR, BI, UN&SDSN dalam program di Indonesia pada  transisi hijau di Kalimantan baik bidang ekonomi, sosial dan kelestarian lingkungan. 

Kata kunci : UPR, BI, UN&SDSN

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Untuk pembahasan kali ini yaitu dimana dilaksanakan seminar umum untuk mahasiswa, dosen, tamu undangan yang dilaksanakan di Aula Rahan gedung rektorat UPR pada hari Jum’at, 10 Februari 2023 yang dimulai pada pukul 09:00-11:00 WIB. Seminar ini disambut langsung oleh rektor UPR, Prof. Dr. Salampak Dohong, MS serta beberapa dekan UPR dan sekaligus mahasiswa-mahasiswi UPR kepada tamu penting untuk seminar ini, yaitu tamu perwakilan dari Bank Indonesia (BI) kordinator wilayah Kalimantan, serta UN-SDSN yaitu Prof. Wing Thye Woo yaitu seorang ekonom Malaysia-Amerika yang mana sebagai pemateri langsung dalam seminar ini yang berjudul “PUBLIC LECTURE Starting Green Transition In Kalimantan To Entrench Economic Dynamism, Social Progress, And Environmental Sustainbility”. 

PEMBAHASAN

Materi Inggris :

  1. The Interrelatedness Of Things

  • Leo Tolstoy in opening of Anna Karenina : Happy families are all alike, every unhappy in its own way.

  • What is the right translation of Tolstoy’s insight?

  1. Additive?              Y=X0+aX1+bX2+cX3

  2. Synergitic?            Y=X0X1aX2bX3c

  • A Holistic Approach is required to ensure compatibility amongst economic prosperity, social justice, and ecological balance→17 sustainable development goals (SDGs).

Terjemahan :

  1. Keterkaitan Hal

  • Leo Tolstoy dalam pembukaan Anna Karenina : Semua keluarga bahagia itu sama, setiap orang tidak bahagia dengan caranya sendiri.

  • Apa terjemahan yang tepat dari wawasan Tolstoy?

A. Aditif? Y=X0+aX1+bX2+cX3

B. Sinergis? Y=X0X1aX2bX3c

  • Pendekatan Holistik diperlukan untuk memastikan kesesuaian antara kemakmuran ekonomi, keadilan sosial, dan keseimbangan ekologi→17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Materi Inggris :

  1. UN Sustainable Development Solutions Network (SDSN)

  • SDSN was estabilished in 2012 with Jeffrey Sachs as president, under auspices of Sec-Gen Ban Ki-Moon, tov promote sustainable development

  • September 2015 : UN General Assembly adopted the 17 sustainable Development Goals, SDSN helped coordination of inputs.                          

  • December 2015 : Global community signed Paris climate treaty, deep decarbonization pathways project headed by Jeffery Sachs and Laurence Tubiana had provided input.

  1. Undertake research to produce practical solutions

  2. Mobilize knowledge units to participate in task 1 and to campaign governments and regional/global agencies to translate fruits from task 1 into policy actions.

  3. Make high-quality education for sustainable development (ESD) accessible to every segment of every society→SDG academy.

  • SDSN Global Network Presence

1,700+ members

37 national networks                                                                                  

13 regional networks

SDSN secretariat office in New York city, Paris, and Kuala Lumpur.

Terjemahan :

  1. Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDSN)

  • SDSN didirikan pada tahun 2012 dengan Jeffrey Sachs sebagai presiden, di bawah naungan Sekjen Ban Ki-Moon, untuk mempromosikan keberlanjutan perkembangan.

  • September 2015 : Sidang Umum PBB mengadopsi 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, SDSN membantu koordinasi masukan.

  • Desember 2015: Komunitas global menandatangani perjanjian iklim Paris, proyek jalur dekarbonisasi mendalam yang dipimpin oleh Jeffery Sachs dan Laurence Tubiana telah memberikan masukan.

1. Melakukan penelitian untuk menghasilkan solusi praktis

2. Memobilisasi unit pengetahuan untuk berpartisipasi dalam tugas 1   dan mengkampanyekan pemerintah dan lembaga regional/global untuk menerjemahkan hasil dari tugas 1 menjadi tindakan kebijakan.

3. Jadikan pendidikan berkualitas tinggi untuk pembangunan      berkelanjutan (ESD) dapat diakses oleh setiap segmen masyarakat→SDG academy.

  • Kehadiran Jaringan Global SDSN

1.700+ anggota

37 jaringan nasional

13 jaringan regional

Kantor sekretariat SDSN di kota New York, Paris, dan Kuala Lumpur.

Materi Inggris :

  1. The New International Normal

  2. The new International Normal : The return of China to the center of the international stage

  • China GDP is larger than US GDP (in PPP$), i.e. China can produce as many warplanes as the US annually→potential security threat to US→cold war 2.0 economic deglobalization→production chains have to be reconfigured with permanent efficiency loss

  • China is world’s biggest CO2 emitter→global warming→breaching ecological limits→production systems have to be reconfigured, short-run individual loss but long-run colletive gain.

  1. Recent & Future (?) Global Hegemons

  1. 19th century : United Kingdom

  2. 20th century : United Kingdom

  3. 21st century : China?

The global hegemon

  1. Keeps global order (sets global norms) with its overwhelming military power and

  2. Maintains systemic stability with its overwhelming economic power

  1. The New International Normal : Regional Clusters

  • Will china become the next hegemon, replacing the USA that had replaced the UK? No because India is rising too→no more global hegemon outcome in future.

  • For the multi-polar world, 800 worldwide military bases by each major power is too dangerously accident-prone→national security objective is met by dividing the world into spheres of influence e.g. US chronic agitation over cuba, China reaches into the South China Sea.              

  1. SDSN Projects to reduce tensions in cold war 2.0

  • The national security objective is driven primarily by mutual distrust about each other’s intentions, so SDSN designs US-China projects with win-win outcomes to build trust between US and China

  • SDSN trust-building activities include US-China cooperation to fight climate change, preserve bio-diversity, and expand good parts of globalization.

Terjemahan :

      C. Normal Internasional Baru

  1. Normal Internasional baru : Kembalinya Cina ke pusat pentas internasional 

  • PDB China lebih besar dari PDB AS (dalam PPP$), yaitu China dapat memproduksi pesawat tempur sebanyak AS setiap tahun→potensi ancaman keamanan terhadap AS→deglobalisasi ekonomi perang dingin 2.0→rantai produksi harus dikonfigurasi ulang dengan kehilangan efisiensi permanen

  • China adalah penghasil emisi CO2 terbesar di dunia→pemanasan global→melanggar batas ekologi→sistem produksi harus dikonfigurasi ulang, kerugian individu jangka pendek tetapi keuntungan kolektif jangka panjang.

  1. Hegemoni Global Terbaru & Masa Depan (?). 

1. 19th abad : Inggris

2. 20th abad : Inggris

3. 21st abad : Cina?

 Hegemon global

a.Menjaga tatanan global (menetapkan norma global) dengan kekuatan militernya yang luar biasa dan

b.Menjaga stabilitas sistemik dengan kekuatan ekonomi yang luar biasa

  1. The New International Normal : Cluster Regional 

  • Akankah China menjadi hegemon berikutnya, menggantikan USA yang menggantikan Inggris? Tidak karena India juga meningkat → tidak ada lagi hasil hegemon global di masa depan.

  • Untuk dunia multi-kutub, 800 pangkalan militer di seluruh dunia oleh masing-masing kekuatan besar terlalu rawan kecelakaan → tujuan keamanan nasional dipenuhi dengan membagi dunia menjadi lingkup pengaruh mis. Agitasi kronis AS atas Kuba, China menjangkau ke Laut China Selatan.

  1. Proyek SDSN untuk mengurangi ketegangan dalam perang dingin 2.0

  • Tujuan keamanan nasional didorong terutama oleh saling tidak percaya tentang niat masing-masing, sehingga SDSN merancang proyek AS-Tiongkok dengan hasil win-win untuk membangun kepercayaan antara AS dan Tiongkok

  • Kegiatan membangun kepercayaan SDSN meliputi kerja sama AS-Tiongkok untuk melawan perubahan iklim, melestarikan keanekaragaman hayati, dan memperluas bagian yang baik dari globalisasi.

Materi Inggris :

  1. Dealing With Climate Change And The Destruction Of Bio-Diversity

SDSN in ASEAN

  1. The ASEAN Green Future Project (AGF)

  2. The Science Panel For Southeast Asia Biodiversity Protection On Land and In Sea Project (SP-SEA)

  3. SDSN “ASEAN Green Future (AGF)” Project to fight climate change

  4. Nine country teams (Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philippines, Singapore, Thailand, and Vietnam) are analyzing the pathways to achieve NZE.

  5. We noticed a big difference between Europe and ASEAN in size.

  1. The “ASEAN Green Future (AGF)” Framework

The specific characteristics ASEAN, like vast rainforests and plantation agriculture, mean that NZE consists of 

  1. Reduction in CO2 emission by technical systems like power generation industry, and transportation sector i.e. decarbonization of technical systems, and

  2. Increase in CO2 absorption by natural carbon sinkholes with reforestation and restoration of mangrove systems, and increase carbon-absorptive capacity of soil with rehabilitation of mined-out land and use of organic fertilisier, i.e. re-carbonization of natural eco-systems.

      A compherensive geo-biodiversity, socio-economic, and ecological assessment of the Amazon in34 chapters in : 1. Part I = The amazon as a regional entity of the earth system, part II = social-ecological transpormations : changes in the amazon, and Part III = the solution space : finding sustainable pathways for the amazon

       The science panel for amazon report helped motivate Brazilian president Lula Da Silva’s to form an “OPEC for rainforests” on 14 November 2022 at COP27 in Egypt.

  1. The Work Agenda For SP-SEA

  1. Forest-protection and expansion→preserve biodiversity and enlarge natural carbon sinkholes

  2. Agriculture-reduce environmental damage & increase crop resilience & improve soil fertility

  3. Indigenous communities-social justice & economic progress

  4. Land use-green cities

  5. SP-SEA will stars with Borneo which already has cooperation of Brunei, Indonesia, and Malaysian in heart of Borneo project. Geographical coverage will increase.

  6. SP-SEA will expand into “life below the waters of southeast Asia”

  1. Suggested Initiatives for Indonesia & UPR

Indonesian is ASEAN chairman in 2023. It should mobilize several large ASEAN countries to embark on an integration process that would lead eventually to an EU-style unity among themselves. ASEAN’s voice will hence be take seriously by international bodies like UN, G20, cold war 2.0 combatants, and MNCs in these issues : > keeping ASEAN a zone of of peace, freedom, and neutrality > paying ASEAN the funds promised at the 2015 Paris climate theaty and recent COPs to assist transition to NZE and protection o forests and bio-diversity > maintainingthe open multilateral trade system > cajoling US and China to adopt sensible rules of engagement

  1. UPR scales up collaborative research on SDGs in ASEAN.

Terjemahan :

D. Menghadapi Perubahan Iklim Dan Penghancuran Keanekaragaman Hayati

  1. SDSN di ASEAN 

1. Proyek Masa Depan Hijau ASEAN (AGF)

2. Proyek Panel Sains Untuk Perlindungan Keanekaragaman Hayati Asia Tenggara Di Darat dan Di Laut (SP-SEA)

  1. Proyek SDSN “Masa Depan Hijau ASEAN (AGF)” untuk memerangi perubahan iklim 

  • Sembilan tim negara (Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) sedang menganalisis jalur untuk mencapai NZE.

  • Kami melihat perbedaan besar antara ukuran Eropa dan ASEAN.

  1. Kerangka Kerja “Masa Depan Hijau ASEAN (AGF)”. 

Karakteristik khusus ASEAN, seperti hutan hujan yang luas dan pertanian perkebunan, berarti terdiri dari NZE

1. Pengurangan emisi CO2 dengan sistem teknis seperti industri pembangkit listrik, dan sektor transportasi yaitu dekarbonisasi sistem teknis, dan

2. Peningkatan penyerapan CO2 oleh lubang pembuangan karbon alami dengan reboisasi dan restorasi sistem mangrove, dan peningkatan kapasitas penyerapan karbon tanah dengan rehabilitasi lahan bekas tambang dan penggunaan pupuk organik, yaitu rekarbonisasi ekosistem alami.

 Penilaian geo-keanekaragaman hayati, sosio-ekonomi, dan ekologi yang komprehensif dari Amazon dalam 34 bab dalam : 1. Bagian I = Amazon sebagai entitas regional dari sistem bumi, bagian II = sosial-ekologis

transpormasi : perubahan di amazon, dan Bagian III = solusi ruang : menemukan jalur berkelanjutan untuk amazon

 Panel sains untuk laporan amazon membantu memotivasi presiden Brasil Lula Da Silva untuk membentuk “OPEC untuk hutan hujan” pada 14 November 2022 di COP27 di Mesir.

  1. Agenda Kerja SP-SEA 

1. Perlindungan dan perluasan hutan→melestarikan keanekaragaman hayati dan memperbesar lubang pembuangan karbon alami

2. Pertanian-mengurangi kerusakan lingkungan & meningkatkan ketahanan tanaman & meningkatkan kesuburan tanah

3. Masyarakat adat-keadilan sosial & kemajuan ekonomi 4. Pemanfaatan lahan-kota hijau

a.  SP-SEA akan dibintangi oleh Borneo yang telah memiliki kerjasama antara Brunei, Indonesia, dan Malaysia dalam proyek jantung Borneo. Cakupan geografis akan meningkat.

b. SP-SEA akan berkembang menjadi “kehidupan di bawah perairan Asia Tenggara”

  1. Inisiatif yang Disarankan untuk Indonesia & UPR 

Indonesia adalah ketua ASEAN pada tahun 2023. Indonesia harus memobilisasi beberapa negara besar ASEAN untuk memulai proses integrasi yang pada akhirnya akan mengarah pada persatuan gaya UE di antara mereka sendiri. Oleh karena itu, suara ASEAN akan dianggap serius oleh badan-badan internasional seperti PBB, G20, kombatan perang dingin 2.0, dan perusahaan multinasional dalam isu-isu ini: > 

menjaga ASEAN sebagai zona damai, kebebasan, dan netralitas > membayar ASEAN dana yang dijanjikan pada iklim Paris 2015 teater dan COP baru-baru ini untuk membantu transisi ke NZE dan perlindungan hutan dan keanekaragaman hayati > menjaga sistem perdagangan multilateral yang terbuka > membujuk AS dan China untuk mengadopsi aturan keterlibatan yang masuk akal

  1. UPR meningkatkan penelitian kolaboratif tentang SDGs di ASEAN.

PENUTUP

  1. Kesimpulan

  2. The Interrelatedness Of Things (hal-hal yang berkait) yaitu adalah dimana dalam sransisi menuju awal Kalimantan hijau  adalah melalui aspek keluarga, masyarakat dan yang terkait didalamnya, shingga tercipta ekonomi, sosial, lingkungan yang lestari dan stabil.

  3. UN Sustainable Development Solutions Network (SDSN) (jaringan solusi pembangunan berkelanjutan PBB) yaitu adalah dimana adanya faktor pembangunan yang berkelanjutan untuk persatuan setiap negara yang tersebar, sehingga dapat bekerja sama antara bidang ekonomi, sosial, lingkungan yang merata.

  4. The New International Normal (Internasional baru yang normal) yaitu adalah dimana hal ini adanya pembaharuan dalam aspek luar lingkup Negara yang menciptakan peluang baru yang baik dengan Negara-negara lainnya dengan keadaan pembangunan yang stabil dan terkodinir.

  5. Dealing With Climate Change And The Destruction Of Bio-Diversity (menghadapi perubahan iklim dan perusakan keanekaragaman hayati) yaitu adalah dimana faktor penyeimbangan yang dilakukan berbagai Negara dalam mengatasi hal yang dapat merusak ketatanan dan kelangkaan alam, dengan adanya sistem peraturan yang ditetapkan dan pelarangan untuk hal yang menyalahgunakan, sehingga bertujuan dengan adanya transisi penghijaun dan perlindungan hutan seperti yang ada di Borneo Kalimantan.

  1. Analisis Review Jurnal

REVIEW JURNAL

Judul : International Public Lecture Starting Green Transition In Kalimantan To Entrench Economic Dynamism, Social Progress, And Environmental Sustainbility

Jurnal : UN Sustainable Development Solutions Network (SDSN)

Tahun : Februari 2023

Pemateri : Prof. Wing Thye Woo

Reviewer : Jekson-213010301019

Tanggal : 10 Februari 2023

Tujuan Penelitian : Tujuannya untuk menuju transisi Kalimantan yang hijau baik segi ekonomi, sosial maupun kelestarian lingkungan.

Subjek Penelitian : Transisi hijau, Ekonomi, Sosial, Lingkungan.

Kelebihan Penelitian : Kelebihannya adalah dalam seminar penelitian ini mengajarkan dan membawa kita untuk bisa menjaga dan melestarikan serta membangun bidang ekonomi, sosial dan lingkungan melalui kerja sama serta pembangunan yang berkelanjutan

Kekurangan Penelitian : Kekurangannya adalah dalam seminar penelitian ini masih belum adanya kesadaran dari beberapa pihak didalamnya, sehingga sering melakukan pelanggaran baik merusak serta menghancurkan ekosistem, dan tanpa ada kesadaran

KRITIK JURNAL

Judul        : International Public Lecture Starting Green Transition In Kalimantan

                    To Entrench Economic Dynamism, Social Progress, And Environmental

                    Sustainbility

Pemateri : Prof. Wing Thye Woo

Sumber    : https://www.youtube.com/live/qWrveWof9Bc?feature=share

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun