Setelah dari kontrakan, Jakob langsung menuju ke tempat minuman keras di kompleks sebelah. Pada saat menuju kompleks sebelah, dia berpapasan dengan ustad Salim. Ustad salim adalah imam sholat dari kompleks Jakob yang biasa berdakwah di kompleks sebelah.
"Assalamualaikum jek" ustad menyapa.
"Iya pak ustad, ada apa?" Jakob bertanya.
"Mau kemana Jek?"Â
"Biasa pak ustad, party"
"Astagfurullahal adzim, insaf lah Jek, dunia malam itu kejam, suatu saat kamu pasti akan merasakan resikonya." Ustad menasehati.
"Halah. Pak ustad kalau mau ceramah, sana di masjid. Lagian yang kejam itu bukan dunia malam, tapi pemerintah yang membiarkan rakyat menderita." Jakob lalu meninggalkan pak ustad.
Setelah sampai di tempat miras, Jakob memesan 3 botol minuman. Jakob minum sembari memikirkan masalah masalahnya. Setelah menghabiskan tiga botol minuman keras, Jakob membuat masalah lagi. Di muntah di kaki pemilik toko miras tersebut, sehingga dia di tendang keluar secara tidak hormat.
Malam yang dingin, membuat Jakob yang mabuk makin tidak bisa mengontrol diri. Jakob melempar rumah rumah warga lalu lari sambil tertawa. Setelah sampai depan gerbang kompleks yang sepi pada saat itu, tiba tiba,
"Gubrakkkk"
Sebuah batu besar menghantam gerbang kompleks, Jakob mulai ketakutan. Tiba tiba muncul segerombolan orang dari kegelapan. Mereka berjalan sambil memegang kayu menuju arah ke gerbang kompleks. Jakob mencoba bersembunyi, namun kepalanya semakin berat membuat dia terjatuh di depan pintu gerbang. Saat berusaha untuk bangun, segerombolan orang tadi langsung datang mengeroyok Jakob. Jakob di pukuli hingga berlumuran darah, dan diapun tidak sadarkan diri.