Mohon tunggu...
Abdul Razaq Al amin ode
Abdul Razaq Al amin ode Mohon Tunggu... Seniman - Sastra dengan perlawanannya

Mahasiswa sastra indonesia. Jika ada dua hal yang belum merdeka, itu sudah pasti negara dan hati. perjuangkan keduanya. mari bergerilya lewat kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dunia Malam yang Kejam

3 Agustus 2020   05:37 Diperbarui: 3 Agustus 2020   05:45 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam itu, Jakob pulang dalam keadaan mabuk berat. Dia terlihat berjalan sempoyongan dengan membawa sebotol minuman keras. Nampaknya Dia di timpah masalah berat, yang menyebabkan stress pada dirinya, sebab akhir akhir ini pribadi yang ugal-ugalan. Kuliahnya tidak di oerdulikan lagi. Hari harinya di dedikasikan hanya untuk mabuk, judi, dan main perempuan.

Waktu sudah menunjukkan pukul dua pagi. Lukas, teman satu kontrakan Jakob yang sedang serius menonton film horor, tiba tiba kaget dengan susana gaduh di luar kontrakan. 

Dia mengintip dari lubang jendelanya yang berukuran sebesar tutup botol minuman. Nampaknya di luar telah terjadi keos besar-besaran. Keos tersebut memaksa Lukas untuk keluar dari kontrakan. 

Benar saja, ternyata telah terjadi pertikaian di luar kontrakan. Jakob di tuduh mencuri ayam tetangga. Namun dia tetap mengelak meskipun tetangga tersebut tetap kukuh dengan pendapatnya. 

Karena dia sering melihat Jakob melewati kandang ayamnya setiap tengah malam. Jakob terus membela diri, bahwa dia tidak bersalah karena tetangga mereka tidak memiliki bukti. Akhirnya terjadilah debat kusir di antara mereka.

Lukas yang dari tadi hanya menyaksikan dari pintu depan kontrakan terpaksa harus mendatangi mereka, karena dia melihat debat semakin panas. Lukas datang sebagai penengah. 

Meskipun dia sudah mencoba melerai, tetangga tersebut semakin rese. Dia mengancam akan melaporkan Jakob ke kantor polisi, apa bila tidak mengganti rugi. Jakob pun tidak mau mengganti rugi karena dia merasa tidak bersalah, lagi pula dia sudah tidak punya uang lagi. 

Lukas yang tidak ingin memperpanjang pertikaian itu, terpaksa harus merogoh kocek agar bisa menghentikan pertikaian tersebut. Alhasil suasana membaik, tetangga itu telah kembali ke rumahnya.

Setelah membayar ganti rugi tadi, Jakob dan lukas pun kembali ke kontrakan. Jakob yang mengalami mabuk berat, langsung menjatuhkan diri ke kasur. Sementara Lukas temannya duduk di sampingnya sambil memberi nasihat.

"Kalau stress, ibadah jek. Berdoa sama Tuhan, supaya masalahnya di permudah." Lukas memecah keheningan.

"Ahhh, brisik, kaya kamu pernah di bantu sama tuhan saja, dari dulu berdoa supaya punya buku sendiri, tapi sekarang mana?. Tidak ada kan?." Bantah Jakob.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun