***
Keesokan paginya seorang pria nun gagah menghadap Ratu Anandini. Dia adalah penasehat terbaik kerajaan Azuretra.
"Bagaimana reaksi ramuan itu Tuan?" tanya Ratu Anandini penasaran.
"Cukup cepat Yang Mulia. Seperti ramuan jahe, tapi... Panasnya perlahan menyengat dan membuat tubuh kami mendadak kaku." Jawab penasehat dengan perasaan was-was.
"Adakah sesuatu yang Tuan kawatirkan?"
"Saya siap menerima hukuman atas kelalaian ini Yang Mulia."
"Ini bukan salahmu Tuan. Aku sudah memikirkannya matang-matang."
"Ta-tapi... Saat ini mutiara hitam itu ada di tangan Ratu Ireshi, Yang Mulia!"
"Batu itu! Lebih tahu siapa tuannya."
Tuan Penasehat mengangguk kecil.
Tiga hari berlalu kerajaan Veilstead masih dipenuhi suka cita. Keberhasilan mendapatkan mutiara hitam harus dirayakan. Semua penduduk dilarang bekerja, dilarang belajar, dilarang melakukan aktifitas apa pun kecuali bersenang-senang. Tenggelam dalam minuman tuak. Menghabiskan berpuluh-puluh gentong bir. Sebab, sebentar lagi mutiara hitam akan dihidupkan melalui sebuah bejana. Dan setelah itu mereka semua akan kaya raya.