Mohon tunggu...
Jevanya Avra Fredelina
Jevanya Avra Fredelina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Mutiara Hitam

23 November 2024   19:59 Diperbarui: 23 November 2024   22:53 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Keesokan paginya seorang pria nun gagah menghadap Ratu Anandini. Dia adalah penasehat terbaik kerajaan Azuretra.

"Bagaimana reaksi ramuan itu Tuan?" tanya Ratu Anandini penasaran.

"Cukup cepat Yang Mulia. Seperti ramuan jahe, tapi... Panasnya perlahan menyengat dan membuat tubuh kami mendadak kaku." Jawab penasehat dengan perasaan was-was.

"Adakah sesuatu yang Tuan kawatirkan?"

"Saya siap menerima hukuman atas kelalaian ini Yang Mulia."

"Ini bukan salahmu Tuan. Aku sudah memikirkannya matang-matang."

"Ta-tapi... Saat ini mutiara hitam itu ada di tangan Ratu Ireshi, Yang Mulia!"

"Batu itu! Lebih tahu siapa tuannya."

Tuan Penasehat mengangguk kecil.

Tiga hari berlalu kerajaan Veilstead masih dipenuhi suka cita. Keberhasilan mendapatkan mutiara hitam harus dirayakan. Semua penduduk dilarang bekerja, dilarang belajar, dilarang melakukan aktifitas apa pun kecuali bersenang-senang. Tenggelam dalam minuman tuak. Menghabiskan berpuluh-puluh gentong bir. Sebab, sebentar lagi mutiara hitam akan dihidupkan melalui sebuah bejana. Dan setelah itu mereka semua akan kaya raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun