antara aku yang terjeda spasi. dan alam kenang
bertandang seiring semilir cemburu kembang
yang ingin membaur.
Â
setengah gelas kubiarkan tak tersentuh, ia semakin tersekap
pada pergumulan pekat yang terus lekat. sejenak sebelum lelap,
kusisipkan renung bersama sayu wajah rembulan
yang sedang sibuk menarik awan,
merupa selimut di batas senjang.
Â
perihal pekat, bukan semata sebab penyeb abakibat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!