Mohon tunggu...
Herlambang Wibowo
Herlambang Wibowo Mohon Tunggu... wiraswasta -

rumit mit mit mit tim tim tim timur -umit mit mit mit tim tim tim timu- __mit mit mit mit tim tim tim tim__ confused between what is and ain't __mit mit mit mit tim tim tim tim__ -umit mit mit mit tim tim tim timu- rumit mit mit mit tim tim tim timur

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bibit Haram

15 Agustus 2015   00:22 Diperbarui: 15 Agustus 2015   00:22 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Simbah telah mangkat dua tahun yang lalu. Kata orang-orang, kamulah penyebabnya.

Tak terhitung sudah berapa banyak tamparan di wajah Simbah yang kamu kirim lewat peristiwa-peristiwa remeh yang memalukan. Mencuri telur ayam di tempat Pak Karto dengan alasan lapar. Padahal Simbah tak pernah alpa menyediakan makan, meski dengan lauk seadanya. Atau mencuri sandal di Surau dengan alasan tak punya alas kaki. Padahal Simbah tak pernah telat mengganti sandal rusakmu, meski tak mahal. Bahkan Simbah rela berulangkali menebalkan kulit muka hanya untuk meminta pada Jurangan huller, di tempat kerjanya.

Peristiwa yang bukan menyadarkanmu, namun malah memicumu untuk lebih berhati-hati dan mengembangkan siasat. Pernah satu kali kamu tertangkap basah saat mencuri beberapa karung cabai yang siap panen. Namun dengan cerdik kamu menyesatkan pikiran orang dengan memasang wajah iba yang memelas dan memprihatinkan. Meminta untuk dikasihani dengan alasan kondisi ekonomi Simbah.

Entah apa jadinya dirimu, jika saja Simbah tak menamengimu dengan namanya. Berkali-kali kamu selamat dari peristiwa amuk masa. Berkali-kali juga Simbah harus menanggung malu dan membuang harga dirinya. Demi kamu, yang dirawatnya dengan sepenuh hati.

Entah setan apa yang menempel di mata dan hatimu, hingga lupa pada wujud syukur. Mungkin, sangat pantas jika orang-orang menyebutmu sebagai anak setan yang tak tahu diuntung. Sebab kelakuanmu tak ubahnya seperti setan yang terbelenggu sesat. Setan yang kabarnya mampu menghadirkan ilusi pada sesuatu yang ada menjadi tidak ada. Seperti juga ilusi yang kamu mainkan untuk menghilangkan handphone tetangga atau di counter simpang jalan dengan begitu mudahnya. Atau barang besar lain yang sepertinya mustahil dihilangkan dengan cepat, mulai dari karungan beras hingga sepeda motor.

Maka tak heran, jika orang-orang mewaspadai dan menghindarimu, sebab setiap ada kamu selalu saja merebak berita duka kehilangan. Begitulah kamu yang sangat piawai memainkan ilusi. Uniknya, pada setanlah kambing hitam itu ditujukan, untuk tingkah polah manusia sepertimu.

Hingga tiba pada pucuk peristiwa, Simbah bukan hanya kehilangan muka, tetapi kehilangan semuanya. Terpicu oleh peristiwa yang diakibatkan oleh kemaluanmu yang tak tahu malu. Entah, ilusi seperti apa lagi yang kau mainkan hingga dengan mudahnya kau gagahi anak Juragan tempat Simbah menafkahimu.

Sekali pun kamu berkilah bahwa semuanya terjadi akibat dasar suka sama suka. Namun, siapa yang bisa mempercayai alasan yang melatar belakangi kisah percintaan antara langit dan bumi seperti itu?

“Aku tak ingin memiliki cucu haram dari Kusno! Cucu setanmu!” bentak Juragan yang sengaja datang untuk melabrak Simbah.

“Biarkan Kusno mempertanggungjawabkan perbuatannya!” jawab Simbah tersendat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun