3. Pajak Progresif: Teori nilai tenaga kerja yang dijelaskan dalam Das Kapital juga mempengaruhi sistem pajak di beberapa negara. Pajak progresif, di mana tarif pajak meningkat seiring dengan tingkat pendapatan, dapat dilihat sebagai upaya untuk mengurangi ketimpangan ekonomi yang dijelaskan oleh Marx.
4. Gerakan Sosial dan Politik: Pemikiran Marx dalam Das Kapital juga menjadi dasar bagi gerakan sosial dan politik yang berjuang untuk keadilan sosial, kesetaraan, dan redistribusi kekayaan yang lebih adil. Gerakan ini dapat meliputi gerakan buruh, gerakan sosialis, dan gerakan anti-kapitalisme.
Dari yang telah dijelaskan diatas, maka bisa disimpulkan bahwa dari dua karya Marx, yaitu Manifesto Komunis dan Das Kapital, adalah sebagai berikut:
Manifesto Komunis: Inti dari Manifesto Komunis adalah perjuangan kelas antara buruh dan pemilik modal. Marx dan Engels menekankan pentingnya perubahan sosial yang mendasar untuk mencapai masyarakat tanpa kelas. Mereka mengajukan solusi komunis yang melibatkan penghapusan kepemilikan pribadi atas alat produksi, pembebasan buruh dari penindasan, dan pembentukan masyarakat yang berdasarkan pada prinsip kesetaraan.
Das Kapital: Das Kapital adalah karya monumental Marx yang menganalisis ekonomi politik kapitalisme. Inti dari karya ini adalah konsep nilai tenaga kerja, eksploitasi buruh, dan akumulasi modal. Marx mengkritik kapitalisme karena menghasilkan ketimpangan ekonomi dan ketidakadilan sosial. Ia menyajikan teori nilai, surplus nilai, dan teori krisis kapitalisme. Kesimpulan dari Das Kapital adalah perlunya perubahan sistem ekonomi yang mendasar untuk mencapai masyarakat yang lebih adil dan berdasarkan pada prinsip kesetaraan.
Kedua karya tersebut memberikan pemahaman yang mendalam tentang struktur sosial dan ekonomi dalam masyarakat kapitalis, serta menawarkan pandangan alternatif tentang bagaimana masyarakat yang lebih adil dapat terwujud.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI