Dua Karya Karl Marx Yang Mempengaruhi Kehidupan Sosial Masyarakat
Karl Heinrich Marx adalah seorang filsuf, revolusioner, sejarawan, ekonom, dan teoretikus sosialis, yang lahir pada 5 mei 1818 di provinsi Rhine, Prusia (Jerman). Dia dikenal sebagai salah satu tokoh utama dalam pengembangan teori Marxisme sejak abad ke-19. Dan salah satu karya Marx yang paling  terkenal adalah "Manifesto Komunis", yang ditulis bersama Friedrich Engels. Dimana karya ini menguraikan pandangan mereka tentang konflik kelas dalam masyarakat kapitalis dan visi mereka tentang manyarakat komunis yang adil.
Masyarakat kapitalis sendiri berarti sistem di mana kepemilikan dan kontrol atas sumber daya dan produksi berada di tangan individu atau perusahaan swasta, dengan tujuan utamanya yaitu mencapai keuntungan finansial. Sedangkan, masyarakat komunis adalah sistem di mana kepemilikan dan kontrol atas sumber daya dan produksi dipegang secara bersama oleh seluruh masyarakat, dengan tujuan utamanya adalah mencapai kesetaraan sosial dan menghilangkan perbedaan kelas.
Melalui "Manifesto Komunis" ini, mereka (Marx dan Engels) menggambarkan sejarah perkembangan masyarakat manusia sebagai sejarah konflik antara kelas pemilik modal (kaum borjuis) dan kelas pekerja (kaum proletar). Dan juga mengusulkan solusi dalam bentuk revolusi proletar yang akan menggulingkan kapitalisme dan mendirikan masyarakat komunis yang berdasarkan pada kepemilikan bersama dan kesetaraan.
Pada jaman yang begitu maju saat ini dengan keberadaan teknologi yang telah berkembang, hadir lah beberapa produk yang diterapkan menggunakan dua kelas social dalam masyarakat sekaligus. Salah satu dari produk tersebut adalah taksi online.
Taksi online bisa dilihat sebagai hasil dari perkembangan teknologi dan perubahan dalam cara kita melakukan movement dengan menggunakan transportasi yang cukup praktis. Meskipun taksi online dapat melibatkan elemen-elemen dari kedua kelas, borjuis dan proletar, masih sulit untuk mengkategorikan taksi online secara eksklusif sebagai produk dari salah satu kelas tersebut. Sebab taksi online dapat melibatkan pengusaha atau investor yang memiliki peran dalam mengembangkan dan mengoperasikan platform taksi online. Di sisi lain, taksi online juga melibatkan pengemudi yang bekerja sebagai pekerja dan menggunakan platform tersebut untuk mencari penghasilan.
Ketika melihat taksi online, bisa dikatakan bahwa ada elemen dari kedua kelas, tetapi tidak dapat dikategorikan secara eksklusif sebagai produk dari satu kelas saja. Ini adalah contoh bagaimana perkembangan teknologi dapat mempengaruhi berbagai aspek masyarakat dan melibatkan berbagai kelompok.
Dari karya 'manifesto komunis' ini juga akhirnya beberapa negara pun menerapkan konsep yang ada pada Manifesto Komunis, untuk melakukan berbagai tindakan agar mencapai tujuan komunis yang dijelaskan dalam manifesto tersebut. Beberapa tindakan yang umum dilakukan oleh negara-negara yang mengadopsi paham komunis antara lain:
- Kolektivisasi Pertanian: Negara-negara komunis sering kali mengadopsi kebijakan kolektivisasi pertanian, di mana tanah dan sumber daya pertanian dimiliki secara kolektif oleh masyarakat atau negara. Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan dalam kepemilikan tanah dan memastikan distribusi yang adil.
- Nasionalisasi Industri: Negara-negara komunis umumnya melakukan nasionalisasi industri, di mana sektor-sektor ekonomi utama seperti pertambangan, manufaktur, dan energi dikuasai oleh negara. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kepemilikan swasta yang dianggap sebagai sumber ketidakadilan dan mengarah pada pengaturan yang lebih merata.
- Penghapusan Kepemilikan Pribadi: Negara-negara komunis berusaha untuk menghapus kepemilikan pribadi atas alat produksi, seperti tanah, pabrik, dan perusahaan. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan mencapai redistribusi kekayaan yang lebih adil.
Namun selain dari "Manifesto Komunis," Marx juga menulis karya penting lainnya, seperti "Das Kapital." Dalam karya ini, Marx menganalisis ekonomi politik kapitalisme dan mengungkapkan konsep alienasi. Konsep alienasi Marx mengacu pada perasaan terasingnya pekerja dalam masyarakat kapitalis, di mana mereka kehilangan kontrol atas pekerjaan mereka dan merasa terpisah dari hasil kerja mereka. Misalnya, ketika pekerja merasakan ketidakadilan dalam upah dan kondisi kerja, mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak dihargai atau tidak mendapatkan imbalan yang adil untuk kerja keras mereka. Hal inilah yang dapat menyebabkan perasaan terasing dan ketidakpuasan.
Ada juga contoh lainnya seperti ditemukan dalam hubungan antara pekerja dan produk kerja mereka. Dalam sistem kapitalis, pekerja sering kali tidak memiliki kendali penuh atas apa yang mereka produksi. Misalnya, dalam sebuah pabrik, pekerja hanya bertanggung jawab atas satu bagian kecil dari proses produksi dan tidak melihat hasil akhir dari produk tersebut. Hal ini dapat menyebabkan perasaan terasing dan kurangnya kepuasan dalam pekerjaan mereka.
Dan jika dihubungkan dengan contoh sebelumnya, tentu para pekerja taksi online juga bisa mengalami alienasi dalam pekerjaan mereka. Seperti yang kita ketahui, alienasi adalah konsep dalam teori sosial yang mengacu pada perasaan terasing atau terpisah dari hasil kerja mereka, proses kerja, sesama pekerja, dan bahkan dari diri mereka sendiri.
Dalam konteks pekerjaan taksi online, beberapa faktor yang mungkin dapat menyebabkan alienasi antara lain:
- Ketergantungan pada platform: Para pengemudi taksi online sering kali bergantung pada platform untuk mendapatkan pekerjaan. Mereka mungkin merasa terikat dengan aturan dan kebijakan platform, yang dapat mengurangi rasa kontrol dan otonomi dalam pekerjaan mereka.
- Ketidakpastian dan ketidakstabilan: Pekerjaan taksi online seringkali tidak menawarkan kestabilan atau jaminan pendapatan yang konsisten. Hal ini dapat memunculkan perasaan tidak aman dan ketidakpastian di antara para pengemudi.
- Kurangnya interaksi sosial: Meskipun taksi online melibatkan interaksi dengan penumpang, pengemudi seringkali bekerja sendiri dan tidak memiliki hubungan sosial yang kuat dengan sesama pekerja. Hal ini dapat menyebabkan rasa terisolasi atau terasing.
- Monoton dan repetitif: Pekerjaan taksi online dapat menjadi monoton dan repetitif, dengan mengemudi di jalan yang sama berulang-ulang. Hal ini dapat menyebabkan kebosanan dan kehilangan makna dalam pekerjaan.
Dan berikut ini adalah penerapan nyata dari teori yang ada pada "Das Kapital" dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dalam berbagai aspek ekonomi dan politik. Beberapa contoh penerapannya adalah:
1. Perlindungan Hak Pekerja: Pemikiran Marx dalam Das Kapital mendorong adanya perlindungan hak pekerja, seperti upah yang adil, jam kerja yang wajar, dan kondisi kerja yang aman. Undang-undang ketenagakerjaan yang ada di banyak negara didasarkan pada prinsip-prinsip ini.
2. Koperasi dan Pemilikan Bersama: Konsep pemilikan bersama dan koperasi juga dapat dilihat sebagai penerapan nyata dari pemikiran Marx. Di banyak negara, terdapat koperasi yang dimiliki dan dijalankan oleh para pekerja, di mana keuntungan dan keputusan dibagi secara adil.
3. Pajak Progresif: Teori nilai tenaga kerja yang dijelaskan dalam Das Kapital juga mempengaruhi sistem pajak di beberapa negara. Pajak progresif, di mana tarif pajak meningkat seiring dengan tingkat pendapatan, dapat dilihat sebagai upaya untuk mengurangi ketimpangan ekonomi yang dijelaskan oleh Marx.
4. Gerakan Sosial dan Politik: Pemikiran Marx dalam Das Kapital juga menjadi dasar bagi gerakan sosial dan politik yang berjuang untuk keadilan sosial, kesetaraan, dan redistribusi kekayaan yang lebih adil. Gerakan ini dapat meliputi gerakan buruh, gerakan sosialis, dan gerakan anti-kapitalisme.
Dari yang telah dijelaskan diatas, maka bisa disimpulkan bahwa dari dua karya Marx, yaitu Manifesto Komunis dan Das Kapital, adalah sebagai berikut:
Manifesto Komunis: Inti dari Manifesto Komunis adalah perjuangan kelas antara buruh dan pemilik modal. Marx dan Engels menekankan pentingnya perubahan sosial yang mendasar untuk mencapai masyarakat tanpa kelas. Mereka mengajukan solusi komunis yang melibatkan penghapusan kepemilikan pribadi atas alat produksi, pembebasan buruh dari penindasan, dan pembentukan masyarakat yang berdasarkan pada prinsip kesetaraan.
Das Kapital: Das Kapital adalah karya monumental Marx yang menganalisis ekonomi politik kapitalisme. Inti dari karya ini adalah konsep nilai tenaga kerja, eksploitasi buruh, dan akumulasi modal. Marx mengkritik kapitalisme karena menghasilkan ketimpangan ekonomi dan ketidakadilan sosial. Ia menyajikan teori nilai, surplus nilai, dan teori krisis kapitalisme. Kesimpulan dari Das Kapital adalah perlunya perubahan sistem ekonomi yang mendasar untuk mencapai masyarakat yang lebih adil dan berdasarkan pada prinsip kesetaraan.
Kedua karya tersebut memberikan pemahaman yang mendalam tentang struktur sosial dan ekonomi dalam masyarakat kapitalis, serta menawarkan pandangan alternatif tentang bagaimana masyarakat yang lebih adil dapat terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H