Mohon tunggu...
Jefry Go
Jefry Go Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Learning by Reading & Learning by Writing

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Belajar dari Insiden Air France 447: Terkadang Penyebab Kecelakaan adalah Insting Dasar Manusia

2 April 2015   15:18 Diperbarui: 10 Januari 2021   14:22 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah komunikasi ini turut andil karena masing-masing pilot bekerja sendiri. Mereka mencoba mengatasi masalah tanpa adanya koordinasi. Sehingga, saat Bonin menaikkan moncong pesawat, Robert tidak mengetahuinya.

Selang beberapa saat, Robert menyadari problem yang mereka hadapi. Dia juga menemukan solusinya. Seharusnya hidung pesawat tidak dinaikkan. Hal itu justru memperparah pesawat yang sudah dalam keadaan stall. Dengan menaikkan bagian depan, pesawat akan semakin kehilangan momentum kecepatan. Alhasil, bukannya mempertahankan posisi, pesawat justru bergerak turun.

Oleh karenanya, Robert memberi instruksi untuk menurunkan hidung pesawat. Sebagaimana diketahui bahwa kokpit pesawat memiliki dua kemudi. Sayangnya, di saat Robert mencoba menurunkan moncong pesawat, Bonin -entah karena gugup atau penyebab lain-, tetap menarik tuas kemudi ke arah belakang. 

Sehingga, pergerakan penurunan hidung pesawat tidak maksimal. Pada akhir rekaman black box, terdengar suara Kapten Dubois memasuki kokpit dan menginstruksikan Bonin untuk segera menurunkan hidung pesawat. Tapi semua itu sudah terlambat. Pesawat menghantam permukaan air laut dengan kecepatan sekitar 200 km/jam.

“Terkadang insting dasar manusia justru menjadi penyebab kecelakan ini. Di saat kita bergerak turun, insting dasar akan mengatakan kita harus naik. Padahal, bukan itu jalan keluarnya,” kata Bouillard pada akhir tayangan program Air Crash Investigation.

Laporan Akhir dan Solusi yang Ditempuh

Pada 5 Juli 2012, BEA mengeluarkan laporan akhir hasil investigasi kecelakaan pesawat Air France 447 jurusan Rio de Janeiro – Paris. Berdasar laporan tersebut, penyebab jatuhnya pesawat dipengaruhi oleh faktor mekanis dan manusia. 

Faktor mekanis karena bekunya tabung pitot sehingga menyebabkan alarm berbunyi dan pesawat tidak lagi dikendalikan auto-pilot. Setelah kejadian itu, pihak Airbus merekomendasikan untuk penggantian merek pipa pitot.

Sedangkan faktor manusia dikarenakan pilot maupun ko-pilot gagal memahami situasi yang dihadapi pesawat. Sejatinya, kondisi bekunya tabung pitot merupakan hal yang tidak berbahaya. Tetapi karena kru pesawat tidak meresponi situasi tersebut secara benar, maka berakibat celaka bagi seluruh awak dan penumpang.

Sejumlah pengamat penerbangan Eropa sepakat bahwa tragedi Air France 447 menjadi bahan evaluasi seluruh maskapai agar lebih memperhatikan skill para pilotnya. 

Pasalnya, dengan jenis pesawat yang canggih, selama ini maskapai terkesan memanjakan pilotnya dengan program auto-pilot. Sehingga, ketika mendadak beralih ke mode alternatif, beberapa pilot terutama yang minim jam terbang, tidak sepenuhnya siap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun