Mohon tunggu...
Jefry Go
Jefry Go Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Learning by Reading & Learning by Writing

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Belajar dari Insiden Air France 447: Terkadang Penyebab Kecelakaan adalah Insting Dasar Manusia

2 April 2015   15:18 Diperbarui: 10 Januari 2021   14:22 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fakta Terkuak

Data-data yang dihimpun BEA belum cukup solid untuk menentukan penyebab jatuhnya pesawat. Penyidik tetap memerlukan data dari black box guna menguak fakta sebenarnya. 

Masalahnya, mencari kotak hitam yang tenggalam di samudera Atlantik membutuhkan keajaiban. Benda tersebut bisa saja terseret arus sehingga posisinya kian tidak menentu. 

Ditambah, tim harus berpacu dengan waktu. Pasalnya, kotak hitam punya tenggat waktu tertentu sampai berhenti memancarkan sinyal. Kendala BEA tidak berhenti sampai di situ. Andaikata sudah ditemukan pun, penyimpan data rekaman pada kotak hitam harus pada keadaan baik sehingga bisa diunduh.

Lebih kurang dua tahun setelah pesawat Air France 447 jatuh, muncul kabar bahwa kotak hitam pesawat itu ditemukan. Tepatnya pada 1 Mei 2011. Seakan mendapat angin surga, Bouillard kembali membuka arsip kecelakaan Air France 447 guna disinkronkan dengan data dari black box. Dan untungnya, kotak hitam tersebut dalam kondisi baik sehingga rekaman percakapan pilot bisa diketahui.

Setelah mendengarkan isi rekaman kotak hitam, BEA mendapatkan jawaban mengenai penyebab jatuhnya pesawat. Dugaan masalah berawal dari tabung pitot benar adanya. 

Bekunya tabung pitot memantik alarm dalam ruang pilot berbunyi. Selama alarm berbunyi, kontrol pesawat akan beralih dari auto-pilot menjadi manual. 

Namun, Bouillard menyatakan hal itu tidak berbahaya karena dengan penanganan yang benar, sekitar 58 detik alarm akan berhenti dan kondisi akan normal kembali. Pilot bisa mengaktifkan auto-pilot kembali.

Sayangnya, peristiwa itu terjadi saat pergantian shift pilot senior Kapten Marc Dubois. Saat itu memang giliran Dubois meninggalkan kokpit untuk beristirahat. 

Kendali sementara dipegang oleh ko-pilot Pierre-Cedric Bonin. Mendengar alarm berbunyi, Bonin berupaya mempertahankan posisi pesawat. Tanpa sadar, Bonin yang baru mengumpulkan 800 jam terbang dengan pesawat A330, menarik tuas kemudi ke arah belakang yang menyebabkan hidung pesawat naik. Harapannya, situasi kembali normal.

Sesaat kemudian, pilot pengganti David Robert masuk ke kokpit dan menempati posisi yang ditinggalkan Kapten Dubois. Robert menanyakan penyebab alarm berbunyi dan Bonin tidak dapat memberikan jawaban pasti. Menurut analisa BEA, saat Robert dan Bonin berada dalam kokpit, tidak jelas siapa yang take charge (memimpin). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun