Mohon tunggu...
Jefara Saputra
Jefara Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gangguan dalam perkembangan sosial emosional

20 Januari 2025   08:45 Diperbarui: 20 Januari 2025   08:45 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

terlibat dengan bullying di sekolah (Soedjatmiko et al., 2016).

Siswa dengan gangguan emosi dan perilaku yang telah terdiagnosis dan telah

terdeteksi biasanya mendapatkan layanan pendidikan di sekolah khusus dan sekolah

penyelenggara pendidikan inklusif sebagai siswa atau peserta didik (Mahabbati, 2006).

Namun, jika siswa-siswa dengan gangguan emosi dan perilaku berada di sekolah dasar belum

terdeteksi, maka menjadi sebuah persoalan. Keberadaan siswa yang memiliki perilakuperilaku bermasalah yang mengarah pada karakteristik gangguan emosi dan perilaku menjadi

tersamarkan. Perilaku bermasalah yang dilakukan siswa dengan gangguan emosi dan

perilaku sering kali mirip dengan perilaku bermasalah yang dilakukan anak-anak normal

pada usia yang sama. Sulit terdeteksinya siswa dengan gangguan emosi dan perilaku

mengakibatkan terjadinya kesalahan pemberian layanan yang sesuai dengan kebutuhan siswa

di sekolah dasar. Layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa yang belum terdeteksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun