Mohon tunggu...
Jeni fitriasha
Jeni fitriasha Mohon Tunggu... -

Eks. mahasiswa Psikologi. Pemilik sunyiberdialog.tumblr.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dalam Kereta yang Sedang Melaju Itu...

10 Juni 2016   20:54 Diperbarui: 10 Juni 2016   21:09 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“....” bapak mulai menangis. Air matanya sudah tak bisa tertampung lagi. Kantong matanya sudah cukup sembab.

“Semoga kamu... senang berada dipangkuanNya, Anakku...”

Bapak menenggelamkan wajahnya di dadaku. Menumpahkan semua air matanya. Mencoba meredam suara tangisnya. Dan kereta tetap saja melaju tanpa ampun. Dan orang-orang tetap saja tidur tanpa terganggu.

Anak perempuan wanita setengah baya yang duduk disamping bapak terbangun. Lalu memandangi bapak.

“Bapak jangan menangis, nanti anaknya bangun.”

***

*Terbit di Majalah Budaya Riau Sagang Juni 2010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun