Konflik yang secara sederhana dikenal dengan istilah ribut, cekcok, atau berkelahi. Dimana intinya adalah bagaimana melemahkan yang lain dan di sisi berikutnya menjadi lebih kuat. Konflik menghasilkan kemenangan bagi kelompok yang satu dan yang lain menderita kekalahan.Â
Ada superior dan inferior. Ternyata dampak konflik diantara menang dan kalah adalah sebuah yang menarik untuk tetap memicu seorang pribadi juga organisasi untuk bisa berkembang, berinovasi dan tahan banting.
Pernahkah anda pada satu waktu dalam pekerjaan sengaja masuk dalam sebuah konflik yang memang telah dirancang oleh pimpinan saudara? Pernahkah pada sebuah rapat di bagian anda tak jarang seorang pimpinan menyerang anda dengan mencoba membandingkan anda dengan rekan kerja anda yang pencapaian targetnya melebihi pencapaian anda?Â
Sadar atau tidak seringkali sebagai seorang pemimpin kita menggunakan konflik atau perang kecil hanya untuk mencoba mencari tahu apakah masih ada semangat kerja di kantor dengan cara "meledakkan" bom persaingan antara setiap karyawan.Â
Pada banyak pengalaman hal ini adalah sebuah trik dan cara efektif seolah-olah membuat dan merekayasa hubungan "toxic" antara pekerja yang telah lama berjalan dengan zona yang sangat nyaman dan bahkan sepertinya tertidur.
Tidak ada acara lain adalah dengan membangunkan kembali setiap orang dengan cara menciptakan konflik atau gaduh yang terkontrol untuk bisa kemudian menimbulkan persaingan yang sehat.Â
Persaingan yang sehat dan terkontrol ini akan menghasilkan kembali kohesivitas (tingkat keterikatan) atau rasa solidaritas terhadap kepentingan yang sama, ide dan gagasan untuk menciptakan aturan main yang lebih baik, menciptakan harapan dan isu yang belum pernah muncul dan menciptakan mental pekerja yang kompetitif. Dan bila ini terjadi maka sejatinya konflik masih sangat diperlukan dan karenanya tetap diciptakan.
Stres Kerja : Overload atau Underload
Stres kerja atau juga tekanan pekerjaan yang mengharuskan karyawan berusaha untuk menyelesaikan seluruh tugas dan tanggungjawab yang dipikul adalah alamiah terjadi dan yang tak bisa dihindari. Mau dimanapun kondisi tekanan akan dirasakan oleh setiap pekerja yang masih terkategori "buruh" kantoran.Â
Dan tekanan pekerjaan ini dampaknya hampir bisa disimpulkan akan berdampak buruk terhadap laju roda pertumbuhan sebuah perusahaan. Dan bila tidak ditangani maka pertanyaan dan pernyataan yang sering muncul adalah seperti diawal artikel ini "Mengapa harus selalu Saya?" atau "Ini sungguh membosankan".
Manusia memiliki batas! Dan batas ini adalah suatu hal yang unik, bila tekanan pekerjaan dengan menumpukan pekerjaan kepada seorang yang unggul bahkan maha mengetahui akan membuat konflik dan berujung terhadap stres yang mematikan.Â