Mohon tunggu...
M Rosyid J
M Rosyid J Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti

Researcher di Paramadina Public Policy Institute

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Office Boy dan Bahasa Inggris dalam Lingkaran #AksiBarengLazismu

18 November 2014   21:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:29 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa diskusi dengan presiden CEC dan pengurus DKM, kami ingin metode belajar seperti ini bisa diterapkan pada kelompok-kelompok belajar lainnya. Kalau memang perlu, ini bisai diterapkan di sekolah khususnya bagi mereka yang masih berusia dini.

Dalam waktu dekat, CEC akan mencoba untuk melebarkan jangkaunnya untuk berbagi manfaat tersebut. CEC ingin memulainya dengan bekerja sama dengan sekolah-sekolah dasar di sekitar kampus. Kegiatan sosial berupa permainan dan pembelajaran bahasa Inggris yang menyenangkan telah direncanakan. Kami yakin kegembiraan dan kesenangan yang kami dapat di CEC bisa juga didapat oleh anak-anak muda di tempat lain.

Tentu ini akan lebih berdampak ketika pembelajaran dimulai sejak dini yakni usia sekolah dasar, dengan catatan dijalankan dengan cara yang menyenangkan. Topik-topiknya tentu menyesuaikan. Peelitian juga menunjukkan pembelajaran bahasa sejak dini tentu lebih mudah dalam pemahaman dan praktiknya.

Kami yakin akan banyak pemuda kita yang mahir berbahasa Inggris nantinya. Yang sebenarnya jauh lebih penting adalah, ini juga akan memungkinkan makin banyak transfer ilmu pengetahuan bagi anak-anak muda kita.

***

Di setiap pertemuan, Jamal dan semua mahasiswa yang mengikuti CEC nampak rajin mencatat dan berbicara. Dua hal itu memang yang selalu kami tekankan jika ingin terus meningkatkan kemampuan berbahasa.

[caption id="attachment_376300" align="aligncenter" width="510" caption="Jamal dan segenap anggota CEC "]

1416296057243742717
1416296057243742717
[/caption]

Catatan sangat penting utnuk mencatat bukan hanya hal baru apa yang di dapat dalam setiap pembicaraan, tapi juga apa yang belum bisa terungkapkan. Dengan mencatat, mereka juga lebih mudah mengingat apa yang baru dan apa yang belum mereka kuasai.

“Ane semangat-lah! Kali aja ada rejeki di masa depan kan? Tapi yang ane pingin, my son can speak English. I want he have bright future…” kata Jamal tentang harapannya.

Di CEC kami punya keyakinan bahwa apa yang dikatakan Anies Baswedan bukanlah isapan jempol belaka. Menjadi berbeda dengan mengusi ekspresi internasional (dalam hal ini adalah Bahasa Inggris) sepertinya memang menjanjikan masa depan yang lebih baik. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun