Jika perusahaan lain atau individu membantu perusahaan tersebut dalam merancang, memproduksi, atau memasarkan mobil-mobil ini tanpa persetujuan dari Tesla, mereka juga terlibat dalam membantu memasarkan produk tiruan tersebut.
Lantas apa yang melatarbelakangi Tesla mengajukan gugatan meskipun mereka berkomitmen untuk tidak melakukannya?Â
Tesla menjelaskan bahwa tindakan hukum ini dilakukan sebagai respons terhadap tuntutan pelanggaran paten yang diajukan oleh Cap XX terhadap Maxwell, yaitu sebuah perusahaan yang telah diakuisisi oleh Tesla, pada tahun 2019.
Istilah Lain Paten Terbuka
Tesla bahwa tawaran paten terbuka yang mereka lakukan adalah suatu bentuk perjanjian "cross licensing" atau pertukaran lisensi.Â
Ini berarti bahwa Tesla akan memberikan akses gratis kepada paten-patennya kepada siapa pun yang juga melakukan langkah yang serupa. Konsep ini sebenarnya merupakan praktik umum dalam dunia bisnis.Â
Dalam hal ini, perusahaan yang ingin memanfaatkan teknologi Tesla harus bersedia membuka akses terhadap teknologi mereka bagi Tesla.Â
Ini menciptakan suatu bentuk kesepakatan saling menguntungkan di mana perusahaan dapat mengakses teknologi satu sama lain dengan menghargai nilai kekayaan intelektual yang dimiliki masing-masing pihak.
Gugatan hukum ini memiliki dasar yang sah, karena perusahaan tersebut pada dasarnya menggugat Tesla atas pelanggaran paten. Namun, mereka mengharapkan Tesla untuk memberikan akses gratis ke paten-paten mereka? Nah, dunia tidak berfungsi dengan cara itu.
Dalam konteks ini, meskipun keputusan Tesla untuk mengumumkan filosofi "open source" terkait patennya dianggap tidak lazim bagi perusahaan yang terdaftar di pasar saham untuk memberikan akses bebas terhadap kekayaan intelektual.Â
Namun, keputusan ini sebenarnya dapat dimaklumi dengan lebih baik ketika melihat persyaratan yang menyertainya. Tesla menerapkan persyaratan tertentu yang harus diikuti oleh pihak-pihak yang ingin menggunakan patennya secara bebas.Â