Mohon tunggu...
Ari da Kedes
Ari da Kedes Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar perenial

gemar membaca dan menulis berbagai macam tulisan, bereksperimen dengan bahasa dan tulisan untuk menghasilkan suatu karya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kabur

21 Januari 2025   02:11 Diperbarui: 21 Januari 2025   02:11 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Scott Webb on Unsplash | Foto oleh Scott Webb di Unsplash

"001" menunjuk lagi ke arah serpihan itu terbang. Nyamuk tertusuk tepat di bagian tengah toraks. Menusuk seperti tatapan lemas "001" yang menatap ke tahanan garang, kemudian ke "pegawai swasta".

"Haha, baik, tidak perlu kata-kata, paham," "pegawai swasta" tertawa gugup, keringat dingin turun dari pelipisnya yang merasakan lejitnya serpihan beton itu. Beberapa sentimeter lagi, kupingnya mungkin berdarah seperti kepalan tahanan garang.

"Kau ... Ahli ... Apa?" ia tanya dengan matanya yang melotot.

"Aku?"

"Siapa ... Lagi?" bahu tahanan garang ini menegang dan kepalan tangannya mengeras.

"Ah, sebentar, sebentar, seperti kalian, mungkin lebih baik aku tunjukkan."

Si "pegawai swasta" berjalan mundur, jempolnya mendorong kacamatanya ke atas, ia memungut kembali serpihan beton yang disentil "001". Saat itulah ia sadar adanya nyamuk mati di ujung serpihan.

Tersenyum, ia melemparkan serpihan itu ke arah "001", yang menangkapnya tanpa melepaskan tatapannya dari "pegawai swasta".

"Pegang erat 'pelurumu', kawan," katanya, "pegang erat dan jangan lepaskan."

"001" mengikuti perintahnya. Serpihan itu digenggamnya erat, ditutupi oleh jari-jemarinya yang tebal.

Setelah berjalan mondar-mandir di dalam sel, "pegawai swasta" berkata "Ah, sepertinya kurang erat, kawan," sembari menunjukkan serpihan dengan setitik darah nyamuk dalam tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun