Mohon tunggu...
IBM Jaya Martha
IBM Jaya Martha Mohon Tunggu... Insinyur - Mardi Siwi

Masa lalu biar berlalu, masa depanpun belumlah pasti, selalu bersyukur masih bisa bergembira hari ini ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pedanda Baka

30 Oktober 2021   17:03 Diperbarui: 30 Oktober 2021   17:18 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cerita pengantar tidur untuk anak dan cucu atau bisa jadi bahan renungan bagi yang ingin menyibak rahasia sastra, jika tekun membaca sampai akhir cerita, maka pasti bertemu dengan sang pencipta...

Om swastyastu,


Indah dan asri sebuah telaga di pinggir gunung, dengan air sangat jernih dan menyejukkan. 

Di sana hiduplah beraneka jenis ikan dengan tenang dan damai, bermain-main dan bersembunyi di bawah daun tunjung yang berwarna nila, yang sedang berbunga dengan berbagai macam warna. 

Ada kumbang yang mengerubuti bunga tunjung yang sedang mekar-mekarnya, juga beberapa pepohonan yang tumbuhnya sangat lebat dan berbuah sangat banyak.

Burung-burung beraneka ragam, nimbrung dan bertengger disekitar telaga, seperti orang belajar sastra yang berebut mencari perguruan.  

Ada seekor burung bangau (Pedanda Baka) yang selalu loba dan bernafsu, karena itu para ikan ketakutan melihat burung Bangau (Pedanda Baka) yang ada di tepi telaga karena selalu ingin memangsa keluarganya.  

Geram hati sang Pedanda Baka karena ikan terlalu lincah dan sudah waspada, lalu niat jahatnya muncul untuk memperdaya si ikan dengan merubah prilaku berpura pura bagaikan seorang yang sadu atau baik (saleh).  

Upaya yang dilakukan adalah dengan merubah penampilan burung bangau (Pedanda Baka) dengan memakai anting putih, membawa genitri dan ketu yang warnya serba putih, layaknya seperti pendeta suci yang taat menjalankan tapa, brata, yoga, semadi.

Suara dan tutur katanya berubah pelan dan meyakinkan seputar kesucian sidhanta atau pedanda seperti sebagai seorang pendeta yang utama.
*

Mata burung bangau seperti bersikap agra nasika menyerupai yogi yang sedang bermeditasi yang mencakupkan tangan tat twa suksma, berjapa mantra (mengucapkan mantra tanpa dimengerti oleh siapa pun) memakai sruti puja Sang Hyang Surya, semua itu dia lakukan untuk menutupi prilakunya yang sangat jahat. 

Adanya perubahan total Pedanda Baka membuat ikan-ikan kagum mendengar dan melihatnya, dan ingin mendekati burung Bangau (Pedanda Baka). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun