Tantangan besar dihadapi oleh dunia pendidikan akibat wabah berkepanjangan. Wabah CoronaVirus Disease (Covid-19) begitu dahsyat, sehingga perlu pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sehingga menyebabkan terganggunya proses belajar mengajar di sekolah. Agar bisa tetap berlangsung, kegiatan tatap muka harus digantikan proses belajar mengajar jarak jauh, sehingga bisa berkesinambungan.
Instansi pemerintah dan perusahaan swasta, sudah melakukan langkah-langkah proaktif mengatasi tantangan ini. "Kemendikbud siap dengan semua skenario termasuk penerapan bekerja bersama-sama untuk mendorong pembelajaran secara daring (dalam jaringan) untuk para siswa," ujar Nadiem, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Mendikbud menjelaskan, saat ini kerja sama penyelenggaraan pembelajaran secara daring dilakukan dengan berbagai pihak. Pada bulan Maret 2020, beberapa pihak yang fokus mengembangkan sistem pendidikan secara daring, telah membangun komitmen dengan Mendikbud, antara lain Google Indonesia, Kelas Pintar, Microsoft, Quipper, Ruangguru, Sekolahmu, dan Zenius.
"Kami menghargai mitra-mitra di sektor swasta yang secara sukarela mendukung sistem pendidikan nasional dan memastikan para siswa dapat terus belajar berdasarkan target yang telah ditetapkan oleh guru dan sekolah sesuai kebutuhan dan implementasi pembelajaran dengan bimbingan orang tua dan guru dari jarak jauh," tutur Nadiem.
Google Indonesia
Pada saat itu, Google berkomitmen untuk membantu pemerintah Indonesia, untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar. Sehubungan dengan situasi Covid-19, Google membantu para siswa dan guru di Indonesia untuk dapat melanjutkan pembelajaran di luar sekolah melalui G Suite for Education - alat pembelajaran kolaboratif antara guru dan siswa yang tersedia gratis dari Google.
Sekolah dapat menggunakan Hangouts Meet, alat konferensi video yang tersedia untuk seluruh pengguna G Suite, dan Google Classroom, untuk mengikuti kelas dan melanjutkan pembelajaran jarak jauh dari rumah.
Google menyediakan fitur Hangouts Meet yang paling lengkap secara gratis yang meliputi kemampuan live streaming hingga 100,000 penonton dalam suatu domain dan pertemuan besar hingga 250 peserta per kelas, yang bisa direkam dan disimpan di Google Drive untuk akses di kemudian hari."Melalui G Suite for Education, para siswa dapat terus belajar meski ketika akses internet lambat atau tidak tersedia dan di manapun mereka berada," disampaikan Danny Ardianto, Public Policy & Government Relations Manager Google Indonesia.
Dengan berbagai kerjasama yang dilakukan oleh Mendikbud, tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan Indonesia, diupayakan diubah menjadi peluang, untuk memanfaatkan teknologi dalam rangka mendukung proses belajar mengajar. Percepatan pemanfaatan teknologi mungkin tidak semasif ini jika tidak ada pandemi Covid19.
Peluang ini tentu harus dimanfaatkan secara optimal oleh tenaga pendidik (guru, ustad, maupun para dosen) dan para peserta didik. Para tenaga pendidik harus berusaha mengembangkan kemampuan mengintegrasikan teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar, yang selama ini dilaksanakan melalui tatap muka.
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah memahami penting nya teknologi dan alat apa yang tersedia di G Suite for Education untuk mendukung proses belajar mengajar.