Mohon tunggu...
Ahmad Jayakardi
Ahmad Jayakardi Mohon Tunggu... pensiunan -

Kakek2 yang sudah males nulis..............

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Orang Koplak Naik Haji (2)

14 November 2014   12:53 Diperbarui: 30 Oktober 2015   08:41 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hanya dengan beberapa riyal untuk sang OpisBoi, dan kunci kamar kosong pun di tangan. Cukup nyanyian kode di depan kamar isteri, lalu sejam-dua menghilang dari 'garis edar', dan 'kebutuhan' yg ditahan-tahan kurang lebih sebulan, tunai sudah...........

Tapi ternyata sang OB, biar sudah makan 'duit haram', masih juga doyan duit yg lain. Beberapa riyal berikutnya sudah cukup membuka aib, siapa-siapa saja pasangan yg melakukan 'skandal-jepit' itu.

Tapi, eh, ...... setelah pelaku skandal-jepit terbuka, lantas kenapa?

Ya tidak kenapa-kenapa, karena meski tanpa berjanji, ternyata  ide "cemerlang' itu direalisasikan oleh buaaaaanyak pasangan. Ada yg mengaku terang-terangan sambil ngakak (lebaaaaaar......), ada yg mengaku samar-samar, tapi sambil ngekek (lebeeeeer......., eh salah yak?), tapi ada pula yg ngeyel bilang kalau sedang ibadah, tapi ketika diancam akan di 'sumpah-pocong', barulah ngikik (hish, bukan 'lebiiiiir' ! ...........).

"One accident leads to another", kata orang yg sok bahasa Enggres. Dan yg telat punya 'ide' pun dengan langkah lebaaar, lebeeer, atau lebiiir, kemudian ikut-ikutan 'menghilang' pula.  Untungnya gag ada skandal betulan, sekamar dgn suami/isteri orang lain misalnya .........

".............. Tapi itu memalukan!" Kata seorang teman yg berangkat berhaji sendirian, dengan separuh geram (separuh lagi nganan, eh, salah.............ngiri ) : "Seharusnya mereka merasa malu ketika ketahuan, bukannya malah ketawa-ketiwi begitu. Itu kan seharusnya masalah yg amat-sangat-sangaaaaaaat pribadi".

"Sabarlah, kawan!....... Mereka kan pasangan-pasangan muda yg susah menahan diri. Perbanyak saja kesabaran sebanyak bulu di badan" jawab si Orang Koplak sok alim, biasaaaa........... "Tapi, esh, jangan ikut-ikutan mencabut jenggot saya, yak?........".

Tapi kemudian si teman bertanya, apa benar hanya pasangan-pasangan muda yg melakukannya?  Naaaaah, pertanyaan yg ini gag perlulah dijawab................. Betul tidak?

Lantas saja si Orang Koplak jadi inget parikan di jaman kecil dulu : "Tanjung Perak, pak, kapalnya kobong. Monggo pinarak, bu, .......kapalnya kobong, eh, salah,......... kamarnya kosong!"

Bab Kotang Lambur.

Kondisi di dalam Masjid Al-Haram, apalagi beberapa hari menjelang wukuf 9 Dzulhijjah, benar-benar dan betul-betul 15 Z (Zungguh Zezak Zekali, Zehingga Zhalatpun Zulit, Zedakep Zaza Zenggol Zana Zini, Zujud Zuga Zuzahnya Zetengahmodar)....... Zaaaammmpp....... (hish, mau memaki lagi ya?).......eh, ......... zeriuz!.

Tapi kondisi Masjid Nabawi di Medinah gag seperti itu. Mungkin karena memang jadwal kedatangan jema’ah yg gag terkonsentrasi di suatu waktu tertentu. Juga gag ada hal yg membuat jema’ah memaksa masuk masjid (kecuali makam Nabi dan para sahabat yg nun juaaaaaaauuuuuh di sana, di ujung masjid). Pelataran masjid juga terlindung dari cuaca dengan adanya payung raksasa dengan kipas angin superbesar (plus semburan uap air dingin) dibawahnya, sehingga shalat di pelataran masjidpun oka-oke sajalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun