Dari prasasti Sojomerto diperoleh nama Dapunta Selendra yang dianggap sebagai pendiri wangsa Sailendra (? -- 674 M). Dari kronik Tiongkok Dinasti Tang diperoleh nama  Ratu Shima (674 -- 703 M) yang berkuasa di Holing (Kalingga). Dari Carita Parahiyangan diperoleh nama Ratu Parwati (695 -709 M), raja Sanna (709 -- 716 M), dan dari prasasti Canggal diperoleh nama Sanjaya (717 -- 746 M) yang kemudian diteruskan putranya yaitu Rake Panangkaran (746 -- 784 M) dan seterusnya.
Berdasarkan pendapat Poerbatjaraka, Sanjaya dan keturunan-keturunannya itu adalah anggota wangsa Sailendra yang semula merupakan penganut Siwa. Namun setelah Rake Panangkaran, mereka menjadi penganut Buddha Mahayana. Hal ini sesuai dengan apa yang termuat dalam Carita Parahiyangan bahwa Rake Panangkaran  (Rake Panaraban) atau Rake Temperan disuruh berpindah keyakinan oleh ayahnya (Sanjaya) karena keyakinan yang dianutnya (Siwa) itu ditakuti oleh semua orang. Pendapat ini juga sesuai dengan apa yang terdapat dalam prasasti Raja Sankhara.
- Sailendra Berasal dari Jawa (Medang)
Tidak semua ahli sejarah sepakat bahwa prasasti Sojomerto itu berasal dari pertengahan abad ke VII dan awal abad ke VIII. Salah satunya adalah LC. Damais (1970) yang menyatakan bahwa prasasti tersebut berasal dari abad ke IX, dengan kata lain tidak menempatkannya sebelum tahun 800 M. pendapat LC Damais ini didukung oleh Zakharov (2012).
Pendapat Zakharov ini  menolak teori Sumatera dan Teori Jawa tentang asal-usul wangsa Sailendra dengan argumen yang sangat mendasar yaitu bahwa kehadiran Sailendra di Sumatera terjadi hanya setelah Balaputradewa menjadi raja di Swarnadwipa. Dengan kata lain tak ada jejak rekam wangsa Sailendra di Sumatera sebelum abad ke IX. Demikian juga dengan teori Jawa, mengapa Sanjaya sebagai pendahulu Rake Panangkaran tidak disebut sebagai anggota sailendra dan mengapa sebutan untuk wangsa ini menghilang dari sumber-sumber Jawa Kuno.
Dengan  melakukan analisa terhadap sumber-sumber sejarah primer yang menyebutkan wangsa Sailendra, prasasti Mantyasih dan prasasti Wanua tengah III, sampai pada pendapat bahwa hanya ada satu dinasti (wangsa) yang memerintah di Medang (Mataram Kuno) yaitu wangsa Sailendra dan wangsa Sailendra ini berasal dari Jawa.
Zakharov mengajukan hipotesa bahwa Sailendra adalah Sanjaya. Sanjaya sebagai pendiri wangsa Sailendra (sailendravamsa) sekaligus sebagai pendiri kerajaan Medang (Mataram Kuno). Hipotesa ini masih memerlukan pengujian lebih lanjut yang tentu saja harus disertai dengan bukti-bukti sejarah yang kuat.
Sumber bacaan:
- Riboet Darmo Soetopo, PRASASTI SOJOMERTO, Dalam Konteks Sejarah Medang, Makalah tanpa tahun.
- Anton O. Zakharov, THE AILENDRAS RECONSIDERED Nalanda-Sriwijaya centre working paper series, no. 12, Aug 2012.
- G. Coedes dan L.Ch. Damais, KEDATUAN SRIWIJAYA, Penelitian Tentang Sriwijaya, Seri Terjemahan Arkeologi No.2, Kerjasama Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Dengan Ecole Francaise d'Extreme-Orient, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989.
- Hariani Santiko, DUA DINASTI DI KERAJAAN MATARAM KUNO: Tinjauan Prasasti, Sejarah Dan Budaya, Tahun Ketujuh, Nomor 2, Desember 2013.
- Wikipedia, Wangsa Sailendra
Podjok pawon, Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H