Belum juga aku mulai merias diri, mendadak pintu kamar mandi terbuka. Kulihat dari pantulan cermin ternyata yang masuk adalah Mbak Linda yang sepertinya terburu-buru hendak ke toilet. Â Begitu Mbak Linda masuk ke bilik toilet Mbak Linda lalu meminta kertas tissue. "Dik Rianti, tolong aku minta kertas tissue gulungnya," katanya.
"Ini mbak," sahutku yang lalu menyodorkan kertas tissue gulung kepada Mbak Linda melalui atas pintu bilik toilet.
Aku kembali ke depan cermin dan mulai merias wajahku supaya tampak segar kembali. Saat asyik merias, aku menerima begitu saja ketika tissue gulung yang tadi aku berikan ke Mbak Linda itu dikembalikan kepadaku. Tapi alangkah terkejutnya aku ketika melihat tangan yang memberikan tissue  gulung itu adalah sepotong tangan yang penuh bulu tanpa badan. Ya, sepotong tangan penuh bulu tanpa badan.
Sontak aku menjerit sekeras-kerasnya dan setelah itu aku tak ingat apa-apa lagi. Tahu-tahu ketika aku bangun, aku sudah berada di sebuah rumah sakit.
Tamat
podjok pawon, Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H