Jika dilihat dari keseharian seorang pemimpin, mungkin taktik pengaruh yang paling sering digunakan adalah persuasi rasional. Atau biasa juga dikenal persuasi yang menggunakan fakta, data, dan argumen logis untuk meyakinkan orang lain bahwa ide atau hasil yang diajukan adalah yang terbaik untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan yang diinginkan.
Mengapa persuasi rasional paling sering digunakan? Karena taktik ini bisa digunakan secara horizontal kepada rekan kerja, maupun vertikal kepada manajer kita sendiri. Mengapa? Karena kebanyakan orang pasti percaya pada fakta dan analisis. Benar kan?Â
Lantas, apakah tipe persuasif ini efektif? Jawabannya adalah, persuasi rasional adalah yang paling efektif! KETIKA seorang pemimpin memiliki pengetahuan dan keahlian teknis yang terkait dengan masalah. Namun, ada satu kondisi yang bisa mempengaruhi tipe ini. Yaitu, Apakah pengikut ataupun orang lain, bisa mempercayai kredibilitas pemimpin-nya? Kalau tidak bisa, sama saja sia-sia kan?
People will follow you when you build the character to follow through. -Orrine Woodward
3. Help People to Like You
Kita semua pasti tahu, lebih mudah untuk meyakinkan orang yang kita sudah cocok dan suka, dibandingkan orang yang kita tidak suka bukan? Sebagai seorang pemimpin, kita harus mencari cara bagaimana kita bisa membuat orang lain atau pengikut kita, cocok dan menyukai kita. Ada banyak caranya, seperti memberikan apreasiasi mungkin? atau menjadi pemimpin yang suportif? Semuanya harus disesuaikan dengan lingkungan pekerjaannya.
4. Â Rely on The Rule of Reprocity
Cara utama untuk mengubah kekuasaan menjadi pengaruh adalah dengan membagikan apa yang kita miliki. Bisa berupa waktu, sumber daya, atau dukungan emosional. Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kebanyakan orang merasakan "harus membalas dengan sesuatu" untuk memberikan sesuatu sebagai imbalan atas bantuan yang dilakukan orang lain untuk mereka.
Dari kata recprocity itu sendiri bisa di artikan sebagai timbal balik. Jadi konsep nya adalah saat kita melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain, kita mengharapkan ada timbal balik atas hal baik yang kita lakukan.Â