Mohon tunggu...
Jason Andrew
Jason Andrew Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Have a nice day!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

6 Taktik untuk Memaksimalkan Pengaruh Seorang Pemimpin!

11 Agustus 2021   00:14 Diperbarui: 11 Agustus 2021   00:21 4578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Influental Leaders Illustation | inc.com

"Kekuasaan seorang pemimpin tidak akan berguna kecuali jika dipakai untuk mempengaruhi orang lain untuk menjalankan keputusan, memfasilitasi perubahan, dan mencapai tujuan." Tulis Richard L. Daft pada bukunya The Leadership Experience.

Dimana PASTINYA untuk menjalankannya akan membutuhkan keterampilan (Skill) dan kemauan (Willingness). Kalau hanya memiliki keterampilan tapi tidak memiliki kemauan, tidak akan berhasil bukan? Beberapa dekade lalu, dari hasil penelitian dijelaskan bahwa tidak semua usaha yang menggunakan kekuasaan (Power) selalu menghasilkan pengaruh yang nyata atau real.

Leadership is not about titles, positions or flowcharts. It is about one life influencing another. -John C. Maxwell

Beberapa tindakan yang melibatkan kekuasaan (Power) biasanya sering ditolak oleh pengikut, terutama jika mereka lebih mementingkan diri sendiri. Betul tidak? Pemimpin sudah seharusnya bisa menentukan pendekatan terbaik untuk tahu kapan waktu yang tepat untuk menggunakan kekuasaan mereka. 

Saat mereka ingin menggunakan kekuasaan mereka, mereka harus bisa mempertimbangkan beberapa hal. Seperti individu, kelompok, dan situasi yang terlibat. 3 hal ini menjadi aspek yang harus dipertimbangkan seorang pemimpin saat menggunakan kekuasaannya.

Influence Aspects | escalatesolutions.com
Influence Aspects | escalatesolutions.com
Para pemimpin sering menggunakan campuran "Influence Strategies" dalam kepemimpinan-nya untuk memaksimalkan pengaruh yang diberikan. Mengapa seperti itu? Riset menyatakan bahwa orang-orang yang menggunakan strategi pengaruh yang lebih bervariasi dan lebih luas, biasanya akan menghasilan kekuatan dan pengaruh yang lebih besar lagi untuk sekitarnya maupun pengikutnya. 

Oleh karena itu, pada akhirnya ditentukanlah 6 taktik untuk memaksimalkan pengaruh dari seorang pemimpin, yang disebut juga dengan "6 principles for asserting leader influence" atau 6 prinsip untuk menegaskan pengaruh pemimpin. Apa saja 6 prinsip tersebut?

1. Appeal To a Higher Vision or Goal

Salah satu cara yang efektif untuk menarik orang untuk membuat perubahan signifikan adalah dengan cara  menekankan visi atau tujuan perubahan yang lebih tinggi. Jika seseorang pemimpin memberikan sebuah pengertian tentang visi maupun tujuannya, itu akan membuat mereka lebih jelas, tentang apa yang mereka lakukan itu bermanfaat.

2. Use Rational Persuation

Jika dilihat dari keseharian seorang pemimpin, mungkin taktik pengaruh yang paling sering digunakan adalah persuasi rasional. Atau biasa juga dikenal persuasi yang menggunakan fakta, data, dan argumen logis untuk meyakinkan orang lain bahwa ide atau hasil yang diajukan adalah yang terbaik untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Mengapa persuasi rasional paling sering digunakan? Karena taktik ini bisa digunakan secara horizontal kepada rekan kerja, maupun vertikal kepada manajer kita sendiri. Mengapa? Karena kebanyakan orang pasti percaya pada fakta dan analisis. Benar kan? 

Lantas, apakah tipe persuasif ini efektif? Jawabannya adalah, persuasi rasional adalah yang paling efektif! KETIKA seorang pemimpin memiliki pengetahuan dan keahlian teknis yang terkait dengan masalah. Namun, ada satu kondisi yang bisa mempengaruhi tipe ini. Yaitu, Apakah pengikut ataupun orang lain, bisa mempercayai kredibilitas pemimpin-nya? Kalau tidak bisa, sama saja sia-sia kan?

People will follow you when you build the character to follow through. -Orrine Woodward

3. Help People to Like You

Kita semua pasti tahu, lebih mudah untuk meyakinkan orang yang kita sudah cocok dan suka, dibandingkan orang yang kita tidak suka bukan? Sebagai seorang pemimpin, kita harus mencari cara bagaimana kita bisa membuat orang lain atau pengikut kita, cocok dan menyukai kita. Ada banyak caranya, seperti memberikan apreasiasi mungkin? atau menjadi pemimpin yang suportif? Semuanya harus disesuaikan dengan lingkungan pekerjaannya.

Leader Appreciation | coreprocess.co
Leader Appreciation | coreprocess.co

4.  Rely on The Rule of Reprocity

Cara utama untuk mengubah kekuasaan menjadi pengaruh adalah dengan membagikan apa yang kita miliki. Bisa berupa waktu, sumber daya, atau dukungan emosional. Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kebanyakan orang merasakan "harus membalas dengan sesuatu" untuk memberikan sesuatu sebagai imbalan atas bantuan yang dilakukan orang lain untuk mereka.

Dari kata recprocity itu sendiri bisa di artikan sebagai timbal balik. Jadi konsep nya adalah saat kita melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain, kita mengharapkan ada timbal balik atas hal baik yang kita lakukan. 

Contohnya, saat kita mengapresiasi pengikut kita dengan memberikan sesuatu. Saat kita memberikan sesuatu, secara tersirat kita mengharapkan tentunya kinerja yang baik dari pengikut tersebut bukan?

5. Develop Allies

Develop Allies bisa diartikan saat seorang pemimpin harus memiliki orang-orang kepercayaannya yang selalu berada pada pihaknya. Timbal balik juga memainkan peran penting dalam mengembangkan jaringan yaitu orang-orang yang dapat membantu seorang pemimpin untuk mencapai tujuannya. 

Seorang pemimpin dapat memperluas jaringan dengan menjangkau orang lain dengan menjalin kontak dengan orang-orang baru. Contohnya, beberapa pemimpin memperluas jaringan mereka melalui proses perekrutan, transfer, maupun promosi. Kalau kamu, apakah kamu bagian dari "Ally" pemimpinmu?

True leaders bring out your personal best. They ignite your human potential. -John Paul Warren

6. Ask for What You Want

Pemimpin terkadang harus bersedia untuk mempertahankan dengan kuat untuk membujuk orang lain untung cocok ke sudut pandang mereka. Jika pemimpin tidak mau bertanya dan membujuk pengikutnya, biasanya mereka akan susah untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Contohnya, aktivitas politik hanya efektif ketika visi, tujuan, dan perubahan yang diinginkan pemimpin dibuat eksplisit dan jelas. Setuju? Para pemimpin biasanya menggunakan keberanian mereka untuk bersikap tegas, mengatakan apa yang mereka yakini untuk membujuk orang lain. Jadi, seorang pemimpin juga harus mengatakan dengan jelas, apa yang sebenarnya diinginkan. 

Sekarang sudah jelas kan? Bagaimana cara bagi kita seorang pemimpin untuk memberikan pengaruh yang maksimal kepada pengikut kita? Jika kita sudah bisa mengaplikasikan semua hal ini dengan baik, pasti influence atau pengaruh yang kita berikan akan lebih besar dan lebih baik juga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun