Mohon tunggu...
Jason Kartasasmita
Jason Kartasasmita Mohon Tunggu... Lainnya - Pengembara Asa

Seorang pencinta kehidupan, penjelajah rasa, dan makna, yang haus akan bahasa, pertemuan, nada, dan cakrawala baru. Terus bergerak, merangkai kisah, dan menelusuri dunia dengan perspektif awan yang bergelora demi memburu asa.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gemerlap Bintang di Panggung Senayan

28 Oktober 2024   19:52 Diperbarui: 7 November 2024   09:50 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Popularitas vs Kompetensi

Tidak ada yang salah dengan selebriti yang mencoba berkontribusi dalam politik. Yang menjadi kekhawatiran adalah apakah mereka memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang isu-isu yang akan mereka hadapi sebagai anggota DPR. Apakah popularitas yang mereka miliki sudah cukup untuk menggantikan kurangnya pengalaman di bidang politik? Politik adalah seni yang berbeda dengan seni hiburan dan rakyat berhak mendapatkan pemimpin yang tidak hanya populer, tetapi juga kompeten.

Seperti seorang dokter yang tidak mungkin mengoperasi pasien tanpa pengetahuan medis yang cukup, seorang anggota DPR juga tidak bisa mengambil keputusan untuk rakyat tanpa pemahaman mendalam tentang peraturan perundang-undangan dan dinamika sosial politik di Tanah Air. Seperti halnya seorang pilot yang diizinkan menerbangkan pesawat setelah memiliki pengalaman yang cukup, begitu pula anggota DPR seyogyanya memiliki pengalaman yang relevan untuk mewakili rakyat dalam pengambilan keputusan penting. Jika mereka tidak dibekali dengan pemahaman yang baik dan pengalaman yang matang, keputusan yang mereka ambil bisa berisiko bagi kehidupan jutaan orang. 

Popularitas bukanlah syarat utama menjadi pemimpin yang baik, justru pengetahuan dan kapabilitas adalah kuncinya. Analoginya, bak Dennis Rodman, pemain basket legendaris, yang mampu membawa kemenangan bagi timnya berkat keterampilan merebut bola dan bertahan di lapangan, daripada penampilan fisik atau popularitasnya di luar lapangan.

Kini, gedung megah Senayan tidak hanya dipenuhi oleh politisi, tetapi juga para artis yang datang dengan popularitas tinggi. Namun, apakah gemerlap bintang dan tampilan superior mereka mampu menjawab tantangan besar yang dihadapi bangsa ini? Mampukah seorang selebriti yang belum pernah terlibat dalam diskusi kebijakan berat, tiba-tiba memahami isu-isu seperti ekonomi global atau reformasi hukum? Apakah mereka bisa belajar dengan cepat, beradaptasi dengan dunia politik, dan benar-benar memahami apa yang menjadi kebutuhan rakyat? Hanya waktu yang akan membuktikan apakah para selebriti ini mampu menjadi wakil rakyat yang benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat atau hanya menjadi bintang di panggung yang berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun