"Oh iya! Aku mau, ayah!" Widura segera mengiyakan tawaran ayahnya. Pandang matanya terlihat bercahaya dan berkilat-kilat.
"Tapi kamu harus giat berlatih dan bekerja di rumah terlebih dahulu. Karena untuk menjadi prajurit kamu harus terbiasa hidup rajin dan mau bekerja keras."
"Iya Ayah. Aku akan berjanji untuk makin giat melakukan apa saja," Widura meyakinkan ayahnya.
Setelah dirasa cukup Ki Baskara mengajak anaknya kembali melanjutkan perjalanan. Mereka melewati beberapa desa, pasar, persawahan, atau kebun. Sesekali mereka bahkan berjalan berbarengan dengan seseorang yang kebetulan berjalan searah. Beberapa penunggang kuda juga mereka jumpai. Widura sering bertanya tentang hal-hal yang baru ia temui di sepanjang jalan, sama seperti saat mereka melakukan perjalanan ke arah kediaman Ki Sarwana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H