Mohon tunggu...
Zahra El Fajr
Zahra El Fajr Mohon Tunggu... Penulis - a melancholist

Teacher | Fiksiana Enthusiast | Membaca puisi di Podcast Konstelasi Puisi (https://spoti.fi/2WZw7oQ) | Instagram/Twitter : zahraelfajr | e-mail: zahraelfajr@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Drama ǀ Setelah Patah Lalu Apa?

19 Desember 2016   21:25 Diperbarui: 31 Maret 2020   02:22 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari ketujuh hari dalam satu pekan, aku paling suka hari Minggu, tentu saja kalau ada kamu. Saat weekend, kita lebih memilih bermalas-malasan di rumah. Tidur-tiduran di rumput halaman belakang, membaca novel atau mendengar lagu kesukaan. Di sela-sela suasana sunyi yang amat kita sukai itu, kadang kita mengobrol ringan tentang hal sepele yang menarik.

“Manfaatnya jadi kekasihmu?” aku langsung melontarkan pertanyaan acak padamu, kamu sigap mengerti maksudku. Kamu mungkin langsung berpikir keras saat itu;

“Kamu akan tidur nyenyak! Aku jamin!” jawabmu sangat out of the box. Kami tertawa seketika.

How about perks of being yours?” kamu bertanya balik, kalau aku yang melontarkan pertanyaan, sudah pasti jawabanku tersiapkan sebelumnya.

“Kamu akan awet muda.” Kamu keheranan.

“Awet muda apanya? Tumbuh berkembang itu natural,”

“Kalau sama aku kamu akan banyak tersenyum, tertawa karena aku terlalu membahagiakan. Nah kamu akan awet muda karena itu,” jawabku.

“Awet muda dan tidur yang nyenyak, hmmm....” responmu sangat menyebalkan. Aku timpuk bantal padamu. Kami selalu menertawai jawaban satu sama lain seakan-akan jawabannya selalu meleset dari ekspektasi, dan kedengaran konyol. Kami tertawa banyak, hingga lupa waktu dan hal penting lainnya selain waktu.

“Aku terlalu suka saat-saat bersamamu” siang ini kami akan main kata ‘terlalu’.

“Aku terlalu terobsesi suara nafasmu kalau lagi tidur.” lanjutku,

“Aku terlalu ngangenin buat kamu,”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun