"Lalu bagaimana mas Sam akan mencari nafkah untuk keluarga bila berjalan saja kesulitan? Sedangkan aku baru akan meniti rumah tangga........,bagaiman kalau aku punya anak?" kata hatinya dengan perasaan kalut. "Put, kamu yang logis aja. Kamu tuh belum kawin. Mengapa kamu begitu terikat dengan Sam? Kamu bisa memutuskan hubungan dengannya karena kondisi Sam yang seperti itu.
Sekarang ini mencari pekerjaan sangat sulit, apalagi dalam keadaan yang demikian". Kata hatinya. Fikiranya ngelantur kemana-mana,dia teringat pada Yusdi yang meminta setitik harapan padanya. " Ya Allah apa yang harus saya  lakukan......... akankah aku tega meninggalkan mas Sam? Dia sangat membutuhkan kehadiranku. Yusdi ...........mungkinkah? " Kata setengah hatinya yang lain.
Perasaannya yang lembut tak memungkinkan dia meninggalkan Sam. Tapi kalau berfikir kedepan, rasanya jalan menjadi gelap. Putri kemudian mengambil air wudlu dan sholat untuk meminta petunjuk dari Allah apa yang harus dia lakukan.......setelah sholat dia berzikir dan masih dalam keadaan memakai mukena, Putri tertidur kelelahan di pojok musholla rumah sakit. Wajah mas Sam yang tak berdaya terdekap dalam mimpinya.
 (Berdasar kisah nyata, 30 Desember 2017)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H