Mohon tunggu...
Ahmad J Yusri
Ahmad J Yusri Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa Fisika UIN Malang

Mahasiswa Biofisika Succesfulness is only result from mature preparation

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terjebak dalam Unlimited Void

5 Desember 2023   18:48 Diperbarui: 5 Desember 2023   18:51 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : walpapercave.com

            Sebut saja namanya Farihah, seorang remaja SMA yang sangat tergila-gila dengan salah satu karakter fiksi di anime Jujutsu Kaisen(JJK). Siapa lagi kalau bukan Gojo Satoru. Tubuhnya yang tinggi, rambutnya yang putih dan matanya yang membiru langit menjadi idola khayalan bagi segenap fans tak terkecuali buat si farihah.

            Semenjak anime JJK dirilis, ia tidak pernah absen mengikuti dan mengulik segala hal tentang gojo satoru. Bak remaja yang baru jatuh cinta bisa dibilang farihah ini mulai kesemsem sama karakter yang paling over power di animenya.

            Lihat saja saat dia berada di kelas, bukannya memerhatikan guru tapi malah asik menggambar gojo di bukunya. Lalu saat di kantin, jika teman-temannya sedang menggunjingi teman cowoknya yang sehabis menang sepakbola tapi tidak dengan farihah. Dia dengan ceria membicarakan Gojo sensei di depan teman-temannya yang belum tentu paham.

            "Hah , Gojo sensei?, siapa tuh," Tanya Maria salah satu temannya yang tulang teleng mendengarkan.

            Lagipula percuma Farihah membicarakan husbu kesayangannya pada teman-temannya yang kebanyakan lebih mengidokan k-pop atau k-drama timbang anime yang cenderung disukai anak-anak cowo.

            Hari-hari berlalu namun siapa sangka, Farihah mulai diatas kewajaran seorang manusia mengidolakan sesuatu. Semua aksesoris berbau Gojo ia kumpulkan satu persatu. Topik obrolannya pun berganti dari yang senang membicarakan k-pop atau makanan menjadi Gojo Satoru. Dia pun tak sungkan-sungkan mengobrol dengan teman cowoknya demi mengulik lebih jauh tentang Gojo Satoru.  

            Usut punya usut, kejadian ini bermula dua minggu lalu saat dia diajak nonton oleh kakak laki-lakinya bernama Najihin. Dia memjelaskan kalau anime pun tak kalah serunya dengan K-Drama bahkan sinetron. Banyak pelajaran yang bisa diambil dan mengajarkan tentang kegigihan dan pengorbanan.

            Tepat sekali waktu itu Najihin sedang menonton Jujutsu Kaisen season 2 tentang masa lalu Gojo sensei. Farihah mulai tertarik, ia ikut menonton sambil  bertanya-tanya tentang setiap karakter yang ia lihat. Pesona seorang Gojo mulai meracuni pikiran Farihah. Dia mulai penasaran dengan si rambut putih bermata biru langit.

            Bak seorang hacker handal. Semua informasi dari internet ia cari dari mulai tiktok , instagram hingga youtube. Dirasa sudah paham seluk beluknya, dia mulai kesensem dengan pesona Gojo yang populer di dunia maya. Hingga ia melupakan esensi dari seorang pelajar.

            "Lusa ada UTS! Jadi persiapkan diri kalian. Bapak akan memberikan projek pada kalian berupa membuat resensi dari karya sastra Indonesia. Harap dikumpulkan tepat waktu." Pak Khozin dengan kumis bergetar mengintruksi pada segenap siswa-siswi.  

            "Hufft, kenapa gak resensi anime aja," gerutu Farihah tak mau ambil pusing.

            Di kamar 4x 3 meter, farihah merebahkan badannya. Disamping kasurnya, telah tertempel poster Gojo Satoru mengenakan kacamata hitam dengan lidah yang melet. Di atas meja belajarnya juga ada boneka Gojo yang sedang tertawa. Pun di lemarinya tertempel stiker-stiker gojo dengan berbagai pose.

            Waktu menunjukkan pukul 19.00 WIB. Farihah ingin mengerjakan tugas dari gurunya itu. Berat hati rasanya ia buka buku dan pulpen lalu duduk menghadap meja belajar. "cetek-cetek". Berkali-kali pulpen ia tekan-tekan naik turun.

            "hmm resensi apa ya," gumamnya. Tangannya dengan sifap mengambil hapenya yang tergeletak di kasur. "Oke google, contoh cerita atau sastra indonesia!," ucapnya.

            "Cetuk tuing tuing" tetiba notifikasi youtube muncul. 'Gojo lawan Kenjaku, siapakah yang kalah?'. Judul konten muncul di kolom notifikasi. Dalam hatinya farihah berguman "ah buka sebentar gak papa kali ya". Akhirnya pencarian google tertunda dan diselingi dengan konten youtube selama 25 menit.

            Animonya terhadap Gojo tak berhenti disitu. Setelah menonton youtube, ia melihat konten Gojo di tiktok, ia men-scroll sekitar 10 kali untuk mencari short video yang sesuai keinginannya. Beragam backsound ia dengar dengan isi konten Gojo. Setelah mendapat ia unggah di status WA-nya langsung tanpa ba-bi-bu.

            Kembali ia membuka bukunya untuk meresensi, kali ini ia ketik di kolom pencarian google 'contoh cerita sastra indonesia' . "cetuk tuing-tuing" betul saja ada notifikasi WA. Ada yang membalas status WA-nya. "Gojo bakal jadi kiko itu," begitu isi pesan dari Ajmi, teman sekelasnya.

            Tak paham dengan apa yang dimaksud Ajmi, akhirnya ia cari tau jawabannya sendiri dengan searching di Google. Rupanya ia lupa dengan tujuan awalnya. Akhirnya ia merebahkan dirinya di kasur. Dan meninggalkan buku tugasnya terbuka tanpa coretan apapun. Pun kalau punya nyawa, sepertinya pulpen itu patut iri pada handphone yang selalu ia genggam.

            Berjam-jam waktu terlewatkan, farihah terus keasikan dengan semua hal yang berbau gojo satoru. Semuanya dia cari bahkan perkara cewe tipe gojo dan agama gojo ia cari. Farihah bak masuk dalam domain expantion milik gojo. Bagi yang belum tau, domain expantion adalah jurus pasti kena milih penyihir di Jujutsu Kaisen. Lawan yang sudah masuk domain expantion akan terkurung dan pasti terkena dengan efek jurus dari si penyihir jujutsu.

            Seperti sudah dibilang, Farihah dengan hape-nya seperti terkena domain expantion milik Gojo Satoru yang bernama ~Unlimited Void~. Seseorang yang masuk dalam Unlimited Void tidak akan bisa bergerak dan tidak bisa berkutik sama sekali. Semua itu bisa terjadi karena lawan dipaksa atau dicekoki jutaan informasi yang tak terbatas kepada otaknya. Lawan akan semakin tak berdaya karena otaknya kewalahan mengolah informasi yang ia terima. Dan saat lengah itu gojo akan memelintir kepalanya atau meninju lawannya hingga tewas.

            Mungkin perumpamaan bagi farihah seperti itu bahkan semua orang yang menghabiskan waktunya dengan scroll hape berjam-jam bisa dibilang seperti itu. Otaknya kewalahan menerima informasi lalu capek dan kosong tak dapat apa-apa. Sia-sia.

            Malam semakin larut. Tanpa disadari jam dinding telah menunjukan pukul 1 malam. Farihah sekali lagi tak ada progress yang ia kerjakan. "whooaa," ia mulai mengantuk.

            "Wahaaha,", Tetiba bunyi tertawa seorang lelaki terdengar oleh Farihah. Bergegaslah ia mencari sumber suara padahal dia baru saja memejamkan mata.

            "Wahaaha," tiba-tiba terdengar lagi. "Kaukah itu Gojo sensei yang barusan tertawa," tukas Farihah menatap poster di dinding.

            Sial, tiba-tiba benar saja. Mata gojo bergerak dan ia lanjut tertawa. Farihah kaget antara senang dan takut. Tapi mendengar tertawa seorang karakter khayalan yang terus menerus rasanya agak janggal dan menyeramkan pikirnya.

            "wahaaha, datte kimi yowae mo," ucap poster Gojo pada farihah dengan menyeringai seram. Farihah menangis karena ia baru saja diledek. Ia tau kalau gojo sedang mengata-ngatainya bahwa dirinya itu lemah (yowae = lemah) dalam bahasa Jepang.

            "yowae mo, yo wae mo, yo wae mo, hahhaha". Teriak semua Gojo di dalam kamar.

            Farihah tak berkutik dan malu.

***

            Farihah terbangun, tangannya masih menggenggam hapenya. Ibunya nampak jengkel membangunkan putrinya yang susah bangun. Akhirnya kakaknya pun mau tak mau ikut membangunkan dengan memukulnya dengan bantal.

            "Ya Allah anak cewe bangun kesiangan terus, yowae moo !," Tukas Najihin membangunkan adiknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun