Mohon tunggu...
Ahmad J Yusri
Ahmad J Yusri Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa Fisika UIN Malang

Mahasiswa Biofisika Succesfulness is only result from mature preparation

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ocehan Panjang: Asam Garam Menjadi Awardee Bidikmisi Selama 4 Tahun

18 April 2023   14:40 Diperbarui: 18 April 2023   14:41 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilihan pertamaku jatuh pada Pesantren Luhur yang bertempat di belakang UIN. Aku sudah lolos seleksi dan ditempatkan di kelas al-Ali. Namun karena kurasa terlalu ketat ditambah lagi masuknya yang cepat di bulan Juli membuatku mengurungkan niat terlebih dahulu untuk ke Malang.

Apalagi banyaknya syarat perjalanan saat pandemi juga membuatku bertahan sedikit di rumah. Akhirnya aku mencari suaka di pondok pesantren Darunun yang kurasa agak longgar dari segi aturan dan juga satu visi dengan cita-citaku yaitu dunia literasi, benar saja tanpa adanya kesulitan saat pendaftaran, aku langsung diterima di pondok itu yang mana masuknya pada bulan September.

Terlalu Nyaman itu Merugikan

Tahun ajaran baru semester tiga telah dimulai, meskipun belajarnya secara online tapi aku tetap memutuskan untuk kuliah di Kota Malang. Lantas bukan berarti aku tak betah di rumah melainkan ingin ada pengalaman dan juga menghindari konflik tak penting di rumah.

Aku menjadi santri baru di Darunnun, sebuah pondok yang bangunannya tak Nampak. Jadi darunnun ini adalah sistem yang menaungi santrinya. Sedangkan santrinya tinggal di kontrakan yang disewakan. Aku bertemu dengan kenalan dari berbagai jurusan. Mulai dari PBA, HKI, HTN, dan BSA. Aku merasa terlalu nyaman dengan tempat ini. hingga membuatku goyah dengan pendirianku.

Iklim belajarku yang cenderung fokus dan serius lambat laun terpengaruh oleh gaya belajar santri lain yang cenderung santai tanpa beban. Aku mencoba membaur agar bisa santai seperti mereka. Nyatanya itu malah membuatku jauh tertinggal dengan teman-teman sejurusanku. Membuyarkan kebiasaanku sehingga aku tak bisa mengukur kadar diri sendiri.

Hingga datang akhir semester, yakni saat menghadapi ujian. Pembawaanku yang biasanya serius kini menjadi santai karena lingkunganku di pondok itu. Yap benar saja, itu semua berdampak pada nilaiku. Untuk kali pertama, nilaiku anjlok dibawah 3.00 dan itu adalah alarm merah bagi anak bidikmisi sepertiku. Nilaiku hancur karena banyaknya mata kuliah yang mendapat B dan C, bahkan ada yang D (komputasi fisika).

Tetap Mencari Pengalaman Meskipun Sulit

Semenjak nilaiku anjlok sejadi-jadinya, aku mulai trauma untuk menjadi pribadi yang santai. Aku yang tadinya sangat ambisi dengan mengikuti kegiatan organisasi mulai terkikis dan mulai apatis. Aku memutuskan untuk fokus pada kuliah dan mengenyampingkan organisasi di luar pondok. Di satu sisi, pondok darunnun juga menjadi wadahku dalam pengembangan skill organisasi. Bisa dibilang aku selalu diajak dalam setiap kepanitiaan di pondok tersebut.

Di pondok aku sering ditunjuk menjadi MC, jikapun bukan MC aku pasti memegang divisi acara yang memegang peranan penting. Tak hanya itu aku juga memanfaatkan salah satu kegiatan pondok yaitu wajib nulis satu minggu sekali. Secara tidak langsung itu berdampak padaku agar selalu produktif membuat tulisan meskipun hanya sekedar puisi atau artikel ringan. Kemudian juga, aku masih mengasah intuisiku dalam sastra dengan berpuisi Arab tiap semester. Aku mengikuti lomba bahasa Arab meskipun kutau aku takkan menang karena aku masih belum menguasai teknik berpuisi Arab yang baik.  

Di Rumah Satu semester

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun