Mohon tunggu...
Ahmad J Yusri
Ahmad J Yusri Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa Fisika UIN Malang

Mahasiswa Biofisika Succesfulness is only result from mature preparation

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ocehan Panjang: Asam Garam Menjadi Awardee Bidikmisi Selama 4 Tahun

18 April 2023   14:40 Diperbarui: 18 April 2023   14:41 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ujian Akhir Semester Pertama

Segala hal yang pertama tak akan terlupa begitu kata seorang pujangga. Bulan desember adalah bulan. Tapi yang aku khawatirkan adalah mata kuliah eksak. Selain mata kuliah eksak, aku yakin bisa mengerjakannya seperti fiqih, pancasila, bahasa Indonesia dll. Namun saat mengerjakan fisdas, kimia, biologi dan kalkulus aku perlu effort lebih. Strategiku menghadapi UAS di pondok dulu, persis aku terapkan pada ujian di kampus. Yakni dengan banyak mencatat dan mengerjakan soal yang sekiranya keluar. Apalagi biologi, pelajaran perlu banyak hafalan dan juga catatan.

Akhirnya ujian selesai, nilai keluar satu persatu meskipun tak maksimal. Adapun nilai yang paling jelek adalah mata kuliah algoritma yang hanya mendapat nilai C. Yah mungkin aku tak berbakat menjadi seorang programmer.

Tiba-Tiba Covid Melanda

Memasuki tahun 2020, kegiatan mulai ramai kembali. Banyak pengalaman baru yang akan aku coba. Salah satunya study tour ke Jogjakarta dan Bandung yang diselenggarakan Jurusan Fisika. Selain itu aku didelegasikan untuk  lomba puisi Arab di Bandung sebagai perwakilan PKPBA. Tak hanya itu tim debat Ainus Syams milik Syariah rencananya juga mengajakku untuk lomba debat di Cirebon Jawa Barat.

Kesan persahabatan di kamar pun mulai terbangun. Mulai ada rasa betah dan juga nyaman di MSAA. Malahan aku ditawari menjadi musyrif oleh salah satu pendamping kamarku. Tak hanya itu, aku rencananya juga ikut menjadi tim dekorasi muwadaah atau perpisahan.

Namun takdir berkata lain, tiba-tiba dunia digemparkan dengan kehadiran penyakit misterius yang membuat semua orang parno dan ketakutan. Penyakit itu adalah COVID-19, penyakit saluran pernafasan oleh virus. Semuanya menjadi kalangkabut. Apalagi ditemukan kasusnya di depok, lalu menyebar perlahan-lahan hingga dicetuskanlah larangan sekolah secara tatap muka. Awalnya hanya dua minggu liburan, namun tak disangka berlanjut ke bulan-bulan berikutnya. Hal ini yang membuat segala rencana jadi sirna dan tak berkelanjutan , semua mahasantri pulang ke kampungnya masing-masing. Takut dan minder bertemu satu sama lain.

 

Mencari Suaka Setelah MSAA

Karena Covid-19, aku tinggal di MSAA tak sampai jangkep dua semester. Pada pertengahan semester dua kami pulang ke kampung masing-masing. Dan semua mata kuliah bertransformasi menggunakan platform online. Hingga empat bulan lamanya aku mendekam di rumah.

Tapi kehadiranku di rumah tak membuatku nyaman karena aku merasa kesepian dan juga tak adanya kegiatan yang berarti selain kuliah online. Dari situ kepalaku mulai berputar mencari ide. Aku memutuskan menjalankan kuliah online dari Malang bukan di rumah sendiri. Barangkali aku mendapatkan ilmu yang tak kudapat dirumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun