Mereka berkumpul di alun-alun kota Malang. Tepatnya di bawah pohon beringin depan Masjid Jami . Raka dan Rehan sudah menunggu dari lama. Mereka satu kontrakan dan satu tempat tinggal sehingga berboncengan. Tak selang beberapa lama, Mahmud datang dengan motor Nmax hitamnya yang cocok dengan badannya yang besar.
      "Minal Aidin Wal Faidzin kawan" sahut Raka dan Rehan pada Mahmud
      " Ma Sya Allah, dua sejoli yang tak terpisahkan hehehhe, tumben kalian gak pulang kampung"
      "Males aja di rumah hehe" Ucap Raka, mahasiswa asal Situbondo
      "Ya taulah, aku darimana " Balas Rehan dengan senyum sumringahya
      "Owh, iya orang Belitung, sorry hehehe. Berarti tinggal Rusydi aja yang belum datang ya. Padahal dia orang asli Malang lho "
      Di sela-sela pembicaraan, datanglah Rusydi dengan kemeja Hem kotak dan celana Jeansnya.  " Maaf kalo agak telat ".
      "Widih, ketua genk kapak nampaknya telah tiba " kata Mahmud terkekeh-kekeh
      Setelah cukup berbasa-basi. Mereka memutuskan untuk memulai perjalanan ke arah Kota Batu. Raka agak terheran-heran melihat mata Rusydi yang agak sembab dan kantung mata yang hitam.
      "Samean, ropopo a ? " Tanya Raka
      "Aman bro, aku seger gini kok" Jawab Rusydi.