Mohon tunggu...
Ahmad J Yusri
Ahmad J Yusri Mohon Tunggu... Penerjemah - Mahasiswa Fisika UIN Malang

Mahasiswa Biofisika Succesfulness is only result from mature preparation

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Malam di Jalur Cangar (Bahaya yang Mengancam)

17 November 2020   05:38 Diperbarui: 17 November 2020   06:01 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Kembar di Jalur Cangar-Pacet (sumber: setia1heri.com)

            " Trus warna motornya apa Pak?" Tanya kami dengan serius.

            "Putih mas"

            "orangnya gemuk ndak pak?" tanyaku juga.

            "Iya mas , tadi ketemu pas ditanjakan. Kayanya  kehabisan bensin" jelas bapaknya.

            "Makasih banyak infonya pak" balas kami serempak.

            Kamipun berembug membuat keputusan yang terbaik untuk mereka. Ilman berpendapat jika harus ada dua motor yang menjemput untuk jaga-jaga.

" Kemungkinan mereka kehabisan bensin atau bocor ban. Kita butuh dua motor yang kuat nanjak dan narik motor. Nah motornya Riski sama Alvian ya?!" ucap Ilman.

Alvian akhirnya bertukar motor dengan Ilman. Aku ikut serta dengan Ilman menemaninya. Begitu pula dengan Riski dan Rafi sudah siap menjemput mereka di hutan.

"Ayo Bismillah berangkat, mudah-mudahan selamat" seru Ilman.

Dua motor tancap gas kembali masuk kehutan. Tiba-tiba muncul sekelabat bayangan.

"Eeeeeitttssss, ituuuu rek" teriak Mas Hilmi menunjuk kearah kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun