Walau begitu ,kabar mengenai area belakang pondok adalah cerita yang seru bagi para santri tapi tidak dengan Nofal. Ia sangat khawatir dengan malam ini .
        Jam menunjukan pukul 10 malam. Tibalah tugas baginya bersama Jodi untuk menjadi khofir. Setiap santri yang bertugas menjadi khofir diharuskan menjaga keamanan area pondok, membuang sampah, serta mengecek mesin air di kamar mandi belakang . Nofal dan Jodi telah berbaiat agar tidak tertidur selama bertugas.
        Malam semakin larut, tak ada suara yang menyapa selain desiran angin malam yang dingin. Kadang juga sesekali suara gesekan dedaunan pohon kapuk. Suasana pondok sangat hening sekali. Mereka sedang duduk di gubuk gazebo menghadap sawah yang berdampingan dengan aula pondok. Dari kejauhan nampak satu atau dua sumber cahaya di ujung sawah.
        "Malam-malam gini ngapain ada orang ditengah sawah" Ucap Nofal.
        " Orang kampung itu, lagi nyari belut kayanya" tambah Jodi .
        Nofal terus memerhatikan sumber cahaya itu dari kejauhan dan tiba-tiba cahaya itu hilang melenggang terbang ke angkasa. Ia sontak kaget dan mencoba memberi tahu Jodi .
        "Jod, cahayanya tiba-tiba hilang !, itu apaan sih " Sergah Nofal terburu-buru. Dia menoleh kesamping dan Jodi tiba-tiba hilang.
        "Jod, Jod, Jodiiiiiiii , kemana Ente?" teriaknya kebingungan mencari temannya itu.
        "Woi, Ane disini dari tadi dibelakang Ente! makanya Fal jangan bengong malam-malam gini" Sahut Jodi yang nyatanya sedang merapikan sapu dan pengki.
        Jodi mengangkat tong berisi sampah, "hayu, bantu angkat tong sampah ini kebelakang". tambahnya sambil menunjuk tong sampah yang lumayan besar .
        "Berat banget oy, ini isinya apa sih "