"Mungkin ane harus ngomong ke MC-nya deh " Ucap Fandi dan segera berlari mendekati Protokoler.
      "Terimakasih untuk para hadirin atas kehadirannya , mari kita tutup dengan membaca hamdalah " Sontak Kak Zaenab menutup acara dan menaruh mic . Para hadirin pun beranjak dari lapangan dan segera mengikuti pawai keliling desa .
      Fandi yang sudah terlanjur bersemangat akhirnya kaget , ia tak bisa mengejar Kak Zaenab karena sudah pergi melenggang bersama pawai.  Â
      Sakit hati tak tertahankan lagi , Fandi begitu kesal dan merobek-robek naskah puisinya itu . Pada akhirnya disaat seluruh santri pergi pawai  , ia langsung pergi ketempat sepi . Ia pergi ke kelas paling pojok dan menangis sejadi-jadinya sembari menjatuhkan dirinya diatas lantai . Sesenggukan dan berguling-guling . Alangkah sedih nasibnya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
      "Kok bisa ya ? Dia gak tampil , padahal semua santri pada nungguin lho !" Kata Omen pada Ubed "
      " Bener kan , Apa kata ane bro hahhahhaha " Ubed tertawa puas.
      "Tunggu dulu euy, kertas apa ini ??!! " Ucap Subhan tiba-tiba setelah memungut secarik kertas  di lapangan dekat podium .
      "Disini tertulis penampilan ketiga yakni deklamasi puisi oleh Sufandi , tapi font hurufnya tidak jelas "lanjutnya.
      "Pantesan , MC-nya belum minum Aqua " Tambah Ubed dengan pongah.
      "duh kasihannya dirimu wahai temanku " gumam omen dalam hati.