Matahari telah terbit ,dan memancarkan pesonanya  . Ia tau ada perayaan suci bagi bangsa Indonesia . Hujan pun enggan turun pagi itu dan menambah kecerahan pada perayaan kemerdekaan Indonesia.
      Seorang protokoler perempuan telah siap sedia membawakan rentetan acara pagi itu. Barisan santri berseragam putih diselingi murid-murid berseragam merah putih juga putih biru dari desa setempat menambah kemeriahan lapangan itu. Disebelah barat lapangan telah berdiri kokoh panggung kehormatan bagi aparat desa dan tamu istimewa tak terkecuali para sesepuh ulama.
      Acara yang pertama adalah pengibaran bendera sang saka merah putih oleh Paskibra dan Pasus pondok Tanwirotul Qulub. Puluhan petugas  membentuk formasi 17-8-45  . Pengibaran bendera dilakukan sangat khidmat dan menarik .
      Kak  Zaenab selaku pembawa acara  membacakan puncak acara yaitu penampilan-penampilan. Inilah yang ditunggu-tunggu para santri tak terkecuali Omen , teman terdekat Fandi yang sudah tak tahan melihatnya tampil.
      "Baiklah hadirin semua , langsung saja kita sambut penampilan pertama yakni drama kemerdekaan oleh PP Tanwirul Qulub "Â
      Sorak sorai penonton menandakan momen yang ditunggu telah tiba . Begitupun Fandi ia sudah mempersiapkan segalanya dari kostum dan pernak-pernik lainnya .  Ia mengenakan jas hitam ,sarung hitam , kopyah hitam  juga kertas karton yang dicat hitam . serba hitam .
      "Penampilan yang begitu menghibur , Mana tepuk tangannya !!!, Oke penampilan kedua datang dari SMP Jayamakmur yaitu atraksi Silat "
      Kembali penonton berteriak riuh , sebagian berdiri karena ingin melihat secara jelas. Jurus-jurus dikeluarkan dan membuat penonton terkesima . Terlebih saat salah satu pesilat memecahkan bata merah dengan kepala , semua tampak riuh dan bising. Fandi semakin berjaga-jaga khawatir namanya disebut.
      "Selanjutnya penampilan Tari daerah dari SD Cimanjur "Ujar Protokoler
      "Habis ini nih kayanya" Pikir Fandi.
      "Lagu daerah oleh Siswi SD Cimancur ........... mana tepuk tangannya " Ucap Protokoler lagi. Begitu seterusnya sampai penampilan ke delapan tapi Fandi tak kunjung Dipanggil .