"Kayanya penampilan Fandi bakalan seru nih , dilihat dari bait puisinya yang aneh , hehehhe" Ujar Faiz pada kawannya.
      "owh dia ya , kalo gak salah puisinya yang bunyinya hitam sibaju hitam itu ya " Balas kawan yang disampingnya itu.
      Sehari sebelum tampil , Fandi tampak bersemangat ia kembali berlatih disore hari . Ia mencoba berlatih dibelakang kelas yang kala itu agak sepi.
      "Yang berjas hitam , duduk dibangku hitam bertopang lengan diatas meja hitam . Menatap hitamnya perkara dengan palu hitam ......." Ucap Fandi dengan mimik  tegang menghayati puisinya .
      Dari kejauhan , Ubed dan kawan-kawan tertawa pongah melihat fandi . Mereka berpikir Fandi sudah terlalu percaya diri dan gila .
      "Liat si fandi , gak ada capek-capeknya latihan , padahal belum tentu ia bakalan tampil besok " Ucapnya dengan remeh.
      "Kenapa gitu bed " Tanya Subhan penasaran.
      "Ya jelas lah ,  besok itu acara yang sangat besar mencakup satu desa , dan gak mungkin pondok kita menampilkan penampilan lebih dari satu , sekolah lain kan juga mau tampil , ya kan ? " jelas Ubed dengan nada ketus.
      "Bener juga ya , tapi ane tetep penasaran , mudah-mudahan aja dia tampil biar gak gila beneran  , hehehehehh" Pungkas Omen .
       ".......................... dan menjadi hitam semuanya, hanya ada hitam dimatanya yang hitam , aaarrrggghh!! "Fandi meraung dengan tangan terbuka lebar sejauh satu depa.
---------------------------------------------------------------------------