Suasana lapangan menjadi riuh dan saling bertanya siapakah orangnya . Kemudian Pak Kahar dengan tangan kiri di perut besarnya dan tangan kanan memegang Mic melanjutkan orasinya.
“Dan siswa yang berprestasi itu ialah pemimpin upacara kita , Afandi Nur dengan talentanya memerankan dukun dalam teater bertemakan Hutan dan Adat . Bapak berharap teman-teman yang lain juga bisa mengikuti jejaknya dan mengharumkan sekolah kita tercinta........................”
Semua nampak tercengang , terlebih lagi tiga serangkai yang sudah berprasangka buruk sedari awal . Mereka merasa bersalah telah mengejek dan menyebar rumor yang tidak benar. Upacara akhirnya selesai dan tanpa disadari mereka berpapasan saat masuk kelas .
“ Eh Fandi , Anu eh “ ujar Iffan.
“Tenang , aku sudah tau semuanya kok dari Munib , Semua kumaafkan hehhehe , gak usah sungkan-sungkan “ Jawab Fandi tertawa ambisius.
“ Iya kami minta maaf , semua tingkah jail kami tak lain karena penasaran denganmu Fandi , suka bertingkah aneh apalagi suka cerita seram dan mistis” Jawab Rifki dengan hormat.
“Itu kan supaya dapet pendalaman watak yang kuat alias improvisasi , kalo masalah cerita mistis itu karena nenekku punya banyak majalah Mistery dan beliau juga suka cerita mistis sama cucunya , begitu hehehe,,,,,,” Jawab Fandi dengan ekspresi muka yang serius.
Akhirnya terungkap sudah misteri Fandi , dan kini mereka berteman baik tanpa harus saling berburuk sangka .
.........................
Di tempat lain Munib menunggu seseorang di toilet belakang kelas 12 B . “Sudah belum fandi , ayo masuk kelas”
“Ngapain disini Nib? , bukannya Fandi udah masuk kelas 10 menit yang lalu” ucap Iffan yang kebelet pipis.