“ Bukan Iffan , tapi mungkin pergi dunia lain ,menjemput saudaranya “ Kata Ucup.
“Ngawur kalian , dia itu meraga sukma , bisa jadi ruhnya sedang belajar disini hehehhe” Tambah Rifki
Kelas 12 B kembali riuh dan kembali menggunjing keberadaan Fandi yang entah kemana tanpa sebab .
...............................................
Matahari menerpa setiap hulu insan di pagi itu , tepatnya di lapangan utama MA Wanasari. Hari senin dan sudah sepantasnya siswa-siswi melaksanakan upacara. Hari itu Kelas 12 B ditugaskan untuk menjadi petugas upacara . Dan Fandi ditunjuk secara mendadak menjadi pemimpin upacara , tentu ia sangat senang bila ditunjuk seperti itu.
Cahaya panas mulai meruak seiring berjalannya upacara . Seluruh siswa-siswi dapat melihat Fandi yang menjadi pemimpin upacara sekaligus jadi trending topic diangkatannya . Tak terkecuali tiga serangkai yang tak pernah senang melihat Fandi.
“Awas budak[5]! Bisa-bisa Fandi nyambat[6] ditengah-tengah upacara” Ucap Iffan terkekeh.
“ Fandi , jangan nyambat ya ! “ tiba-tiba salah satu siswa kelas sebelah berteriak kencang dan disahut gelak tawa sekelilingnya.
Lagi-lagi Fandi tetap kalem dalam pembawaannya dan tenang. Tibalah saatnya amanat pembina upacara oleh Pak Kahar Muzakkir.
Sambil membetulkan mic , dan berdehem agak lama beliau memulai pembicaraan
“Anak- anak di kesempatan yang berbahagia ini dan di hari cerah ini , sudah sepatutnya kita bersyukur sejenak dan turut bangga , karena dari sekian banyak siswa-siswi kita, ada salah satu dari mereka , yang ternyata dan tak diduga-duga berhasil mengharumkan nama sekolah kita juga memperkenalkannya ke tingkat provinsi Banten . Kawan kita ini berhasil menjuarai perlombaan teater bersama tim dari sanggar desanya , lebih tepatnya menjadi juara umum dari seluruh peserta yang ada” Ujar Pak Kahar sambil sesekali berdehem .