Berdasarkan kekurangan dan berbagai hambatan yang terjadi dalam penerapan kurikulum merdeka ini, banyak pihak yang mempertanyakan keefektivan kurikulum merdeka sebagai solusi pembelajaran di Indonesia, bahkan beberapa pihak menilai hal ini justru akan memicu munculnya masalah baru. Untuk itu diperlukan adanya kebijakan yang komprehensif dari hulu hingga ke hilir, menyasar ke semua aspek yang berhubungan dengan kesuksesan program merdeka belajar. Selain itu pengadaan fasilitas serta penyediaan sarana dan prasarana sebagai pendukung program merdeka belajar juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan.Â
Selanjutnya, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi secara intens dan berkesinambungan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pelaksanaan kurikulum merdeka serta mengetahui sejauh mana efektivitas penerapan kurikulum merdeka belajar sebagai solusi pembelajaran.
 Â
PEMBAHASAN
Â
Kurikulum Merdeka Belajar merupakan bentuk transformasi pendidikan yang disebutkan sebagai arah kebijakan dan strategi yang diusung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta tertuang dalam Rencana Strategis 2020-2024.[5] Melalui kebijakan ini, pemerintah bercita-cita menghadirkan pendidikan bermutu tinggi bagi semua rakyat Indonesia yang dicirikan berdasarkan angka partisipasi yang tinggi di seluruh jenjang pendidikan, hasil pembelajaran berkualitas, dan mutu pendidikan yang merata baik secara geografis maupun status sosial ekonomi.
 Selain itu, program ini diharapkan dapat memberikan perubahan dalam lingkungan belajar. Dengan adanya kurikulum merdeka belajar ini diharapkan lingkungan belajar akan diwarnai oleh suasana yang menyenangkan, keterbukaan untuk melakukan kolaborasi, dan keterlibatan aktif dari orang tua dan masyarakat. Kemudian, guru juga tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, melainkan sebagai fasilitator kegiatan belajar. Dalam program merdeka belajar, guru diberikan kebebasan untuk mengatur tujuan, cara mengajar, dan penilaian belajar tanpa adanya campur tangan dari orang lain sesuai dengan kebutuhannya.Â
Dalam hal ini, guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Di era pandemi ini, Â guru juga dituntut untuk bisa mengoptimalkan pembelajaran daring dengan berbagai inovasi agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, seperti dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini.Â
Dari segi siswa, program merdeka belajar memberikan kebebasan bagi siswa dalam melakukan penelusuran sumber, baik dalam mengerjakan tugas ataupun mencari referensi pembelajaran. Jadi, siswa tidak hanya terpaku pada buku fisik yang disediakan oleh sekolah saja, tetapi juga dapat belajar dari berbagai sumber platform di internet maupun YouTube.
 Berdasarkan uraian di atas kurikulum ini dinilai memiliki keunggulan lebih dibanding kurikulum sebelumnya. Namun sayangnya, dibalik keunggulan yang dimiliki, kurikulum ini juga memiliki banyak kekurangan dilihat dari berbagai aspek, diantaranya yaitu aspek persiapannya yang belum matang. Kurangnya persiapan mulai dari sosialisasi, pengadaan fasilitas dan sarana prasarana pendukung serta penerapannya yang terkesan terburu-buru menimbulkan kebingunan bagi para guru dan peserta didik. Kemudian dilihat dari sistemnya pun kurikulum dinilai belum terencana dengan baik.Â
Pasalnya Indonesia memiliki banyak jenjang pendidikan, maka seyogiayanya kurikulum merdeka belajar ini juga diterapkan di seluruh jenjang agar terdapat kesinambungan antara satu jenjang dengan jenjang yang lain.Â