Tantangan dan Solusi.
Meskipun menjanjikan, penerapan gorong-gorong dari limbah ban tidak terlepas dari tantangan.Â
Salah satu kendala utama adalah kurangnya kesadaran masyarakat mengenai manfaat penggunaan limbah ban untuk infrastruktur.Â
Banyak yang masih memandang ban bekas sebagai sampah tanpa nilai guna.
Selain itu, proses pemasangan gorong-gorong dari ban bekas membutuhkan keahlian khusus untuk memastikan struktur tersebut kokoh dan tidak bocor.Â
Tanpa pengetahuan yang memadai, hasil akhirnya mungkin kurang optimal dan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan edukasi dan pelatihan bagi masyarakat, terutama di daerah pedesaan, tentang cara mendaur ulang limbah ban menjadi gorong-gorong.Â
Pemerintah dan organisasi lingkungan juga dapat berperan aktif dengan memberikan dukungan, baik dalam bentuk pendanaan maupun teknologi, untuk mempercepat adopsi inovasi ini.
Manfaat Jangka Panjang.
Jika diterapkan secara luas, gorong-gorong dari limbah ban dapat memberikan manfaat jangka panjang yang signifikan.Â
Di satu sisi, inovasi ini membantu mengurangi tumpukan limbah ban yang mengancam lingkungan.Â
Di sisi lain, solusi ini juga mendukung pembangunan infrastruktur berbiaya rendah, terutama di daerah terpencil yang memiliki akses terbatas terhadap bahan bangunan konvensional.
Dari segi ekonomi, pemanfaatan limbah ban juga membuka peluang bisnis baru bagi masyarakat.Â